PALU- Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Kabag Umum Anita Yudistira mengatakan, bahwa sejak tahun 2002, Balai Bahasa bersama seluruh Balai Bahasa se-Indonesia telah melaksanakan program pembinaan penggunaan Bahasa Indonesia yang tepat pada lembaga-lembaga pemerintah dan swasta. Di Provinsi Sulteng sebanyak 45 lembaga yang tersebar di Kota Palu, Donggala, Sigi dan Poso telah dipilih sebagai sasaran pembinaan .
Menurutnya, program ini bertujuan agar lembaga-lembaga tersebut dapat menggunakan Bahasa Indonesia dengan benar dalam ruang publik serta dokumen resmi .
“Selama tiga tahun kami mendampingi 45 lembaga ini untuk menjadi contoh dalam penerapan penggunaan bahasa Indonesia yang benar. Program ini adalah bagian dari upaya memperkuat posisi Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang harus digunakan dengan tepat di seluruh lembaga publik di Indonesia,” ujar Anita Yudistira, pada kegiatan penghargaan wajah bahasa di lembaga pemerintah dan swasta, di Ball Room Palu Golden (12/12).
Ia mengatakan, pada tahun 2024 setelah tiga tahun pendampingan, Balai Bahasa Provinsi Sulteng melakukan penilaian terhadap hasil program pembinaan, dan menetapkan tiga lembaga terbaik yang berhasil menjadi model penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Kami mengucapkan selamat kepada tiga lembaga terbaik yang berhasil meraih predikat ini. Semoga mereka tetap menjadi contoh bagi lembaga lainnya dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang benar dan tepat,” ujar Anita Yudistira.
Lembaga-lembaga yang telah mengikuti program ini diharapkan dapat terus mempertahankan dan mengembangkan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dalam setiap kegiatan mereka, baik dalam komunikasi publik, pengumuman, maupun surat-menyurat resmi. Program ini tidak hanya memperkuat kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, tetapi juga memastikan bahwa lembaga-lembaga di Provinsi Sulteng menjadi garda terdepan dalam penerapan bahasa yang mencerminkan identitas bangsa.
Anita juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh lembaga yang telah bekerja keras dalam mengikuti program ini, serta kepada tim penilai yang telah bekerja dengan cermat dalam menilai hasil pembinaan. Dengan demikian diharapkan Bahasa Indonesia semakin kokoh kedudukannya sebagai bahasa negara yang utama baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lembaga-lembaga publik di seluruh Indonesia.
Sementara Ketua panitia kegiatan penghargaan wajah Bahasa lembaga pemerintah dan swasta Nelis Pradesa mengatakan, tiga lembaga tersebut seperti, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Poso, SMKN 2 Banawa Donggala, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Donggala.
“Untuk menentukan siapa yang berhasil menjadi terbaik 1,2 dan 3 pada tiga lembaga tersebut pihaknya akan umumkan di akhir acara ini,” ujar Nelis Pradesa.
Sementara Gubernur Sulteng yang diwaikili oleh perwakilan Ombusman Provinsi Sulteng Defni Liliana Situmorang mengatakan, Bahasa Indonesia telah resmi ditetapkan sebagai bahasa resmi dunia dalam sidang UNESCO pada tahun 2023. Pengakuan ini menegaskan peran Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa yang perlu dijaga dan dipelihara.
Ia juga menyebutkan bahwa Menteri Pendidikan Indonesia pada peringatan Sumpah Pemuda 2024 menegaskan komitmen untuk mendorong Bahasa Indonesia sebagai bahasa tuan rumah, yang mencerminkan jati diri bangsa. Selain itu, meski Bahasa Indonesia menjadi prioritas, penting juga untuk memelihara bahasa daerah dan menguasai bahasa asing guna menghadapi tantangan global.
“Saya mengajak kita semua untuk bangga menggunakan Bahasa Indonesia, bahasa identitas kita, dan tugas kita bersama untuk memajukan dan melestarikannya Bahasa Indonesia,” ujar Defni Situmorang.
Reporter: Irma/**