TOUNA – Kelangkaan pupuk yang dialami petani padi sawah di Desa Mawomba, Kecamatan Tojo Barat, Kabupaten Tojo Unauna, mendapat perhatian serius dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
Makmur Amudaiya, anggota DPRD dari Fraksi Golkar, mengungkapkan bahwa masalah kelangkaan pupuk ini bukanlah hal baru, melainkan sudah terjadi pada beberapa musim tanam sebelumnya tanpa adanya perhatian serius dari Dinas Pertanian.
Makmur menekankan bahwa dinas terkait seharusnya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi melalui penyuluh yang ada di lapangan. Namun, sejauh ini, hal tersebut tidak dilakukan dengan baik.
“Kalau bisa, apa langkah antisipasi untuk para petani di setiap musim tanam. Kan bisa ditahu melalui kelompok tani melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), itulah yang harus disampaikan melalui BPT kemudian disampaikan ke Dinas Pertanian dan menjadi usulan ke Kementerian Pertanian melalui dinas pertanian provinsi,” kata Makmur, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (6/8).
Menurutnya, saat ini Kementerian Pertanian sudah membuka ruang untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk melalui intervensi pemerintah pusat. Namun, tanpa upaya dari pihak daerah, pemerintah pusat tidak akan mengetahui adanya kelangkaan pupuk di daerah.
“Kalau tidak ada usulan atau permohonan dari pihak terkait, dalam hal ini Dinas Pertanian, mana mungkin pemerintah pusat mengetahuinya. Ini sangat kita sayangkan persoalan seperti ini terjadi,” keluh Makmur.
Politisi kelahiran Desa Tombiano itu menambahkan, bahwa meskipun ada distributor-distributor pupuk, masalah kuota untuk distributor masih sangat kurang.
“Tapi sebenarnya, kalau memang dari Dinas Pertanian sudah memiliki niat, harusnya sudah diantisipasi, karena ini persoalan yang sudah berulang-ulang terjadi di setiap musim tanam,” tandasnya.
Makmur mendesak agar dinas terkait segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi kelangkaan pupuk ini demi kesejahteraan petani di Desa Mawomba dan wilayah sekitarnya.
Reporter : Riadi
Editor : Yamin