60 Peserta Jalani Diklat Wasit dan Juri

oleh -
Ketua Umum KONI Sulawesi Tengah Drs H Anwar Ponulele M.Si menyematkan atribut peserta diklat wasit dan juri di aula Bapelkes Sulteng, pekan lalu. (FOTO: MAL/SYAMSUDDIN)

PALU – Sebanyak 60 peserta mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) wasit dan juri yang diselenggarakan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tengah. Ke-60 peserta tersebut berasal dari tiga cabang olahraga masing-masing  cabang olahraga panahan, taekwondo dan panjat tebing. Diklat tersebut akan berlangsung mulai 9 hingga 12 Desember di Aula Bapelkes Sulawesi Tengah.

Ketua Panitia HM Shafei Datupalinge dalam sambutannya Sabtu (9/12/2017) malam menyampaikan diklat bagi wasit dan juri tiga cabang olahraga yakni panahan, panjat tebing dan taekwondo ini diikuti 60 peserta yang berasal dari 12 kabupaten dan Kota Palu. Diklat tersebut akan berlangsung selama empat hari yang isinya berupa materi,fisik dan psikologi. Menurutnya, diklat tersebut memang sudah menjadi bagian dari program kerja KONI Sulawesi Tengah dalam meningkatkan sumber daya manusia khususnya perwasitan.

BACA JUGA :  Fraksi-Fraksi DPRD Palu Setujui Raperda Perubahan APBD 2024 untuk Dibahas Lebih Lanjut

Sedangkan Ketua KONI Sulteng H Anwar Ponulele dalam sambutannya sekaligus membuka diklat menyampaikan kegiatan tersebut selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM wasit dan juri Sulawesi Tengah juga untuk menambah kuantitas wasit dan juri daerah. Selama ini diakui, masih banyak cabang olahraga yang kekurangan tenaga wasit dan juri sehingga terpaksa mengandalkan wasit nasional.’’Jadi kita ingin ada wasit dan juri sendiri yang punya berkualitas baik di tingkat lokal maupun nasional. Tahun sebelumnya kita fokus di peningkatan kualitas kepelatihan maka tahun ini beralih ke wasit dan juri,’’ tandasnya.

Lebih jauh Anwar, peningkatan kualitas SDM wasit dan juri memang menjadi prioritas program kerja KONI Sulteng di tahun 2017. Alasan utamanya wasit sangat berperan dalam memimpin pertandingan secara jujur dan menjunjung sportivitas. Anwar mencontohkan kasus  PON Remaja di Surabaya beberapa tahun lalu yang merugikan kontingen Sulawesi Tengah karena adanya oknum wasit yang berkonspirasi dengan atlet dan manajer. Ia pun tidak menginginkan kasus tersebut terjadi lagi baik di Sulawesi Tengah maupun di tingkat nasional.

BACA JUGA :  Pemkot Palu: Arkan Bara Mandiri Bantu Warga Lingkar Tambang

Mantan Kadispenda Sulteng itu menambahkan, diklat wasit dan juri ini akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama, ia akan memprioritaskan kepada cabang olahraga yang sudah berprestasi dan mendapatkan medali.

“Jadi kita harapkan diklat ini nantinya menghasilkan wasit dan juri yang berkualitas dan memberikan prestasi. Tidak hanya atlet yang berprestasi tapi juga wasit dan juri,” kuncinya. (SAM)