PALU – Sebanyak 34 santri asal Sulawesi Tengah (Sulteng) yang lulus berkas dalam Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) reguler tahun ini, mengikuti simulasi ujian di Auditorium Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekiyah (MAN IC) Palu, Senin (17/06).
Kegiatan itu dibuka Kepala Kantor wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, H. Rusman Langke, yang didampingi Kepala Bidang Agama dan Kegamaan Kanwil Kemenag Sulteng, Gasim Yamani beserta jajarannya dan Kepala MAN IC Palu, Soim Anwar.
Dikesempatan itu, Kakanwil mengatakan, keberadaan Pondok pesantren (Ponpes) sejak zaman sebelum kemerdekaan, hingga saat ini sangat banyak kontribusinya terhadap bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sehingga kita pemerintah melalui Kemenag sejak tahun 2005 melaksanakan PBSB secara berkesinambungan, dan hasilnya sangat positif dan strategis dalam rangka membina generasi bangsa yang sangat kita cintai,”katanya.
Dia berharap, pada penerimaan program tersebut santri asal Sulteng ada yang lulus seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya ketua panitia, Nurhayati melaporkan peserta yang mengikuti ujian tersebut berjumlah 34 santri, yang masuk dalam pilihan reguler akan mengisi sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang sudah ditetapkan. Setelah simulasi itu, para peserta PBSB akan mengikuti ujian seleksi, Selasa 18 Juni 2019, dimulai Pukul 08.00 Wita.
Materi yang akan diujikan, yaitu tes potensi akademik, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Kepesantrenan dan bagi yang memilih UIN Maulana Malik Ibrahim Malang akan menjalani tes hafalan AlQur’an, diluar itu tidak ada tes hafalan.
“Total dari Sulteng yang lulus seleksi berkas kemarin 39 santri, yang ikut pilihan reguler atau dalam negeri 34 santri, dan 5 santri untuk pilihan luar negeri Al-Azhar Kairo. Mereka mengikuti ujian di Makkasar,”katanya.
Gasim Yamani menambahkan, Santri terpilih nantinya dapat melanjutkan studi sarjana Strata satu (S1) pada bidang studi yang berhubungan dengan MIPA, IPS, dan Keagamaan di sejumlah PTN di tanah air yang menjadi mitra Kementerian Agama.
Kata dia, pilihan universitas tujuan studi di antaranya, UIN Alauddin Makassar, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Walisongo Semarang, Institut Pertanian Bogor (IPB), Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Cenderawasih, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Al Azhar Indonesia, Universitas Diponegoro.
Ma’had Aly As’adiyah Sengkang, Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Jombang, Ma’had Aly Kebon Jambu Cirebon, Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo,
Diakuinya, setiap tahun persaingan untuk PBSB ini sangat ketat, tahun sebelumnya Sulteng meluluskan empat santri dari kuota secara nasional berjumlah 258.
“ Tahun ini malah turun menjadi 150, sementara pesertanya sudah 14 ribu lebih. Artinya tahun lalu, empat orang yang lulus itu sudah termasuk prestasi yang luar biasa untuk kita, karena persaingannya cukup ketat. Tahun ini lagi kuotanya semakin menurun, tapi kita tetap optimis karena anak-anak kita cukup cerdas untuk bersaing dengan santri-santri dari daerah lain. Kita optimis tetap ada yang lulus,”tandasnya. (YAMIN)