PALU – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu menggelar kegiatan penguatan kapasitas lembaga adat selama enam hari di Gedung Madinah, Asrama Haji Transit Palu. Kegiatan tersebut telah dibuka oleh Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Kota Palu, Ansyar Sutiadi, Rabu (14/12).
Ansyar mengatakan, penguatan kapasitas lembaga adat adalah bentuk dukungan dari Wali Kota Palu atas peran dan fungsi lembaga adat.
“Pemkot Palu telah membuat sejumlah regulasi terkait pelaksanaan adat dan ini tidak ada di daerah lain. Dukungan Pemkot terhadap keadatan cukup luar biasa,” katanya.
Kata dia, dukungan pemerintah terkait eksistensi lembaga sempat terhenti karena bencana alam. Namun setelah melihat situasi dan kondisi di tahun 2022, maka Pemkot bisa kembali menganggarkan kegiatan.
“Kelembagaan adat adalah sebuah pelestarian perlindungan dan pembinaan keadatan di Kota Palu,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Ketahanan Seni Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi, Badan Kesbangpol Kota Palu, Rosnah, menuturkan, di ujung kegiatan penguatan lembaga adat ini, pihaknya mengikutsertakan sebanyak 280 personel, masing-masing enam personel tiap kelurahan.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga sesi. Sesi pertama sebanyak 92 orang, sesi kedua juga 92 dan di sesi terakhir sebanyak 96 orang,” rincinya.
Kegiatan penguatan kelembagaan itu menghadirkan tiga narasumber, yakni Hj Intje Mawar Lasasi, Dr Timudin Dg Mangera dan Dr Kristian Tinjabate. Selain itu nampak hadir Pengurus Dewan Adat Kota Palu lainnya, seperti Hendra, HM Busilemba dan Abdul Khair Mahmud.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay