PALU – 12 mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Alkhairaat (Unisa) mengikuti ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE), akhir pekan lalu.

Ujian yang dilaksanakan serentak secara nasional itu merupakan suatu metode untuk menguji kompetensi klinik secara obyektif dan terstruktur. Ujian itu dikendalikan dan diawasi langsung oleh kepanitiaan dari pusat. Perguruan tinggi lokal hanya sebatas menyiapkan perangkatnya.

Salah satu pengawas OSCE, dr. Wijoyo Halim, mengatakan, pelaksanaan OSCE kali ini secara mandiri, karena telah memenuhi syarat sebanyak 7 peserta.

“Jadi tahun ini, ujian OSCE Unisa dan Untad dilaksanakan masing-masing, tidak digabung. Terkecuali pelaksanaan CBT (Computer Based Test), Untad mengikuti Unisa sebagai mentor yang ditunjuk pusat,” jelasnya.

Pelaksanaan CBT itu sendiri sudah berlangsung pada tanggal 8 November lalu. Adapun peserta CBT Unisa sebanyak 12 orang dan dari Untad 32 orang.

Dia juga menjelaskan, selain pengawas dari luar Sulteng, ada pula pengawas lokal yang ditunjuk pusat, yakni dari Fakultas Kedokteran Untad dan dari Mataram sebanyak 3 orang.

Dia berharap, peserta OSCE dari FK Unisa mampu melewati semua tahap ujian dengan hasil yang baik. Tahapan yang dimaksud adalah keterampilan klinik, wawancara, pemeriksaan, diagnosis dan tata laksananya.

“Semoga mereka lulus semua sebagaimana OSCE tahun sebelumnya,” harapnya.

Senada dengan itu, salah satu dosen FK Unisa, dr. Nita berharap, mahasiswanya bisa lulus 100 persen, dengan predikat yang baik seperti tahun sebelumnya.

“Sehingga dengan begitu Fakultas Kedokteran Unisa terus berkembang,” singkatnya.

Ujian OSCE di Unisa telah dilaksanakan beberapa kali sebelumnya. Tak hanya itu, Unisa sendiri juga telah melahirkan puluhan dokter. (YUSUF)