PALU – Menjelang bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriah, sejumlah kebutuhan pokok di tingkat pasar mengalami kenaikan.
PLT Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng Donny Iwan Setiawan mengatakan, setiap hari pihaknya melakukan pemantauan sembako dan beberapa komoditi pangan, jelang bulan Ramadhan cenderung mengalami kenaikan harga.
Kenaikan harga dipicu banyaknya permintaan pasar.
“Dimaklumilah jelang Ramadhan begini banyak permintaan di tingkat pasar kenaikan harga mencapai 10-20 persen. Berdasarkan pantauan di lapangan kebutuhan pokok ketahanannya bisa sampai 1 hingga 1,5 bulan kedepan aman,” ujar Donny Iwan Setiawan kepada media alkhairaat online, Kamis (31/3).
Menurutnya, menjelang Ramadhan ini ada 12 kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga. 12 item itu yakni, minyak goreng curah harga perliter 15.500/liter, minyak goreng kemasan harga di tingkat pasar bervariasi mulai 22 Ribu hinggab 25 Ribu tergantung merek migor.
Kemudian kedelai. Harga kedelai sejak akhir tahun 2021mengalami kenaikan hingga jelang Ramadhan dari 11 ribu/kg naik hingga 23 ribu/ kg. Kenaikan harga kedelai disebabkan kenaikan Nasional dan kenaikan dari asal negara yakni dari Amerika.
Selanjutnya, daging ayam, telur ayam, cabe rawit, cabe keriting dan bawang putih.
Kemudian lagi, gula pasir dari 12.500 naik hingga 14.000. Kenaikan harga gula pasir menyusul musim panen tebuh sudah lewat, dan pabrik tutup tidak melakukan produksi. Djadwalkan, Mei mendatang gula pasir kembali diproduksi.
Lalu tepung terigu. “Bahan baku gandum berasal dari negara Ukraina dikarenakan perang disana sehingga bahan baku mulai mengalami kenaikan,” ungkapnya.
Selanjutnya beras, karena banyak permintaan ditingkatkan pasar, sehingga harga beras naik. Namun stok beras di Sulteng aman.
Terakhir, daging sapi dari harga 110 ribu/kg naik hingga 130 ribu/kg. Kenaikan harga daging sapi ini dipicu permintaan pasar yang melonjak.
Donny mengaku, 12 kebutuhan pokok ini akan stabil usai hari raya idul Fitri mendatang.
Reporter: IRMA