PARIMO – Tercatat 103 hektar tambak milik warga Kecamatan Torue, Parigi Moutong (Parimo) gagal panen karena terdampak banjir yang melanda daerah itu pada Kamis (28/07) malam.

Tambak di Kecamatan Torue yang mengalami kerusakan tersebut, 23 hektar berada di Desa Torue dan 80 hektare di Desa Tolai Timur.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Parimo, Moh Nasir, mengatakan, sektor perikanan yang terdampak banjir bandang yakni tambak udang dan ikan bandeng yang siap panen.

Saat ini, kata dia, pelaku budidaya perikanan belum bisa berbuat banyak, karena sejumlah rumah masih terendam lumpur bahkan rusak disapu air bah.

“Upaya dilakukan instansi setempat sedang melakukan kajian terhadap sektor perikanan tangkap dan budidaya perikanan, untuk mengetahui seberapa berat kerusakan sarana dan prasarana untuk selanjutnya dilakukan intervensi pemulihan,” ungkapnya saat ditemui Sabtu (30/07).

Ia mengatakan, pemerintah tentu secara maksimal turut memulihkan kondisi ini, tidak hanya sektor kelautan dan perikanan, tetapi semua sektor terdampak akan menjadi perhatian serius.

Ia menuturkan, hasil asesmen atau kajian cepat nanti, selanjutnya akan ditindaklanjuti untuk disatukan ke dalam basis data penanganan bencana yang disertakan di papan informasi, sekaligus menjadi bahan laporan ke Pemerintah Sulteng dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Saat ini masih dalam status darurat, maka upaya normalisasi tambak belum dilakukan. Pemerintah masih fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warga,” jelasnya.

Ia menambahkan, dari koordinasi antara pihaknya dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, mereka menyatakan siap membatu pemulihan sektor perikanan di daerah terdampak. Pemerintah setempat memiliki keterbatasan dari sisi anggaran, sehingga dibutuhkan kolaborasi supaya pemulihan nanti terlaksana dengan cepat.

“Di subsektor perikanan tangkap misalnya, kemungkinan bantuan diberikan berupa perahu dan mesin ketinting sebagai sarana utama untuk kegiatan melaut. Lalu dari subsektor perikanan, akan diberikan bantuan benur udang dan ikan karena dia subsektor ini merupakan sumber mata pencaharian mereka,” pungkasnya.

Reporter: Mawan / Editor : Rifay