PALU – Sudah menjadi agenda tahunan, setiap memasuki Bulan Ramadhan, Kawasan Wisata Religi di Jalan SIS Aljufri pasti akan diramaikan dengan pedagang busana muslim dan muslimah, serta jajanan untuk buka puasa.
Seperti yang terjadi saat memasuki Bulan Ramadhan Tahun 1440 H/2019 M ini, para pedagang terlihat sudah mulai membangun lapak dagangannya.
Untuk membangun lapak-lapak ini, biasanya satu bulan atau bahkan sesudah lebaran di tahun sebelumnya, para pedagang sudah melobi lokasi yang akan dijadikan tempat berjualan.
Seperti yang dilakukan salah satu pedagang busana muslim, Hadija (52) yang sudah berjualan di Kawasan Wisata Religi SIS Aljufri sejak beberapa tahun terakhir.
“Sudah dua kali ini saya menempati lapak dagangan di sini. Sebelumnya masih pindah-pindah,” kata Hadija, sambil menata dagangannya, Jumat (03/05).
Dia mengatakan, untuk berjualan di tempat itu, dia harus membayar sekitar Rp4,5 juta kepada pemilik lokasi.
“Alhamdulillah, masih mendingan ini sudah ada lokasi dan bangunannya,” katanya.
Di tempat lain, kata dia, untuk lokasi saja para pedagang harus membayar Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per meter.
“Itu belum lagi kita mengeluarkan uang untuk bangun lapak,” katanya.
Ibu empat anak itu mengaku sudah berjualan di kawasan SIS Aljufri ini sejak tahun 2011. Barang dagangannya beraneka ragam, di antaranya baju muslim pria, anak-anak, wanita, mukena, peci dan lainnya.
Barang-barang daganganya sendiri dibeli dari Pulau Jawa. Satu bulan sebelum puasa, Hadija telah berangkat membeli barang-barang di Kota Bandung.
Untuk mendatangkan barang sampai di Kota Palu, Hadija mengeluarkan biaya pengiriman sampai jutaan rupiah.
“Soalnya dalam setiap karungnya dibayar Rp75 ribu, dikirim ke Jakarta ke Makasar, baru dibawa ke Palu menggunakan truck dengan biaya Rp750 ribu setiap kubik,” tuturnya.
Ketika ditanya berapa keuntungan yang biasa didapat, dia enggan merincinya. Dia hanya berharap di Ramadhan kali ini banyak pembeli.
“Apalagi masyarakat khususnya di Kota Palu, Sigi, Donggala dan Parimo baru saja dilanda bencana,” tandasnya. (IKRAM)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.