Bila kita sudah mengetahui munculnya nama Azmatkhan maka perlu kita ketahui apa arti Azmatkhan itu?

Sayid Muhammad Mais  bin Hasan Azmatkhan mengungkapkan (2009) bahwa mengingat Imam Abdul Malik berasal dari keturunan Sayyidina Husein binti Sayyidah Fatimah binti Rasulullah SAW, maka para bangsawan nashrabat memberikan nama tambahan kepada Imam Abdul Malik dengan kata ” Azmat ”  sebelum ” Khan” .

Bahasa urdu India ” Azmat ” sinonim dengan ” Syarif ”  yaitu mulia maka terbentuklah kalimat ” Azmatkhan” (Azhamat Khan). Tulisan dari Sayyid Muhammad Mais juga diperkuat dengan tulisan Sayyid Idrus Alwi Al Mahsyur ( dalam Muhammad bin Ahmad As- Syatri , 2012 :156) yang menulis dalam bahasa Urdu, Azmatkhan adalah gelar menunjukkan atas kemuliaan dan kehormatan sedangkan Khan artinya keluarga.

Jadi Azmatkhan adalah keluarga mulia dan dihormati gelar Khan pertama kali digunakan oleh bangsa Turki sebagai gelar bagi seorang muslim yang menaklukkan suatu wilayah. Ketika bangsa Turki mengalahkan bangsa-bangsa di Asia Selatan maka gelar Khan ikut digunakan oleh masyarakat di negara tersebut di antaranya Afghanistan, India Pakistan.

Pada perjalanannya gelar Khan diberikan kepada seseorang dianggap mempunyai keluarga dihormati. Berapa orang ada juga menulis Azmatkhan dengan Adhumato Khon atau Adhimat Khon dengan alasan mengikuti  penulisan huruf arabnya.

Namun umumnya banyak menulis nama ini dengan Azmatkhan. Adanya penulisan gelar dalam bahasa Indonesia memang sering mengalami gaya penulisan, utama dari tulisan Arab atau Inggris dalam hal ini sebenarnya tidak mengapa selama itu tidak merubah makna sebenarnya.

Dalam dialek Arab Hadramaut bahkan tulisan Q menjadi G seperti misalnya Assegaf (harusnya Assaqaf), karena dialek sanalah sehingga akhirnya ketika Indonesia disesuaikan begitu juga dengan nama Azmatkhan.

Begitu terhormat dan besarnya nama tokoh Imam Abdul Malik Azmatkhan ini, Sayyid Bahruddin bin Sayyid Abdurrozak Azmatkhan dan As- Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan (2014) selain gelar Azmatkhan, Ia juga mempunyai nama-nama gelar dan julukan cukup banyak seperti, Al Malik Lil Muslimiin (Raja bagi kaum muslimin), Al Malik Min  Alawiyyin ( raja dari kalangan keturunan Imam Ali Bin Abi Thalib), Al Khalifah Lil mukminiin (Khalifah bagi kaum mukmin), Al Mursyid ( Mursyid bagi beberapa tarekat).

Selanjutnya An-Naaqib (pakar dalam ilmu nasab), Al – Muhaddits ( hafal ribuan hadist), Al Musnid (memiliki sanad keilmuan dari berbagai ulama dan guru), Al Qutub (wali qutub pada masanya), Al- Wali (orang waliyullah).

Abu Al Muluuk ( ayah dan datuk bagi para raja ), Abu Al Awliyaa ( ayah dan datuk bagi para wali songo), Abu Al Mursyiddiin (ayah dan datuk bagi para Mursyid ), Syaikhul Islam ( Guru besar Islam), Imamul Mujaahidiin ( Imam Mujtahid), Al- Faqiihul Aqdam (Ahli fiqih yang paling utama).

Al – Mujahid Fiisabiillillah (pejuang dijalan Allah), Al Hafiizhul Quran (penghafal Quran), Shohibul Karomah ( raja dan wali Allah yang memiliki karomah) dan Amirul Mukminin (pemimpin pemerintahan Islam).

Adapun nama lengkap dari Imam Abdul Malik Azmatkhan sebagai berikut, Sayyidina Muhammad Rasulullah, SAW, Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra Ra, Sayyidina Husein As- Shibti Ra, Sayyidina Ali Zaenal Abidin/Ali As-Sajjad Ra, Sayyidina Muhammad Al Baqir Ra, Sayyidina Ja’far As Shodiq Ra, Al-Imam Ali Al-Uraidhi, Al Imam Muhammad An-Naqib.

Al-Mmam Isa Arrumi, Al-Imam Ahmad Al Muhajir, Al-Imam Ubaidillah Shohibul Aradh, Al-Imam Alwi Al Mubtakir/ Alwi Al Awwal, Al Imam Muhammad Maula Ash-Shouma’ah, Al-Imam Alwi Shohib  Baitu Jubair /Alwi Atsani, Al Imam Al Kholi Qosam, Al-imam Muhammad shohib Mirbath, Al-Imam Alwi Ammul Faqih, Al Imam Abdul Malik Azmatkhan.

Dalam kehidupannya Al Imam Abdul Malik azmatkhan mempunyai beberapa karya diantaranya tafsir ma’rifatul furqan Li Abdul Malik Azmatkhan, Al Adzkaar Al Azmatkhaniyyah Li Tholabi Mardhotillah, Quran Kaa Tarjamaah.

Selanjutnyanya, masa Al Imam Al Amir Abdullah bin Al Imam Al Amir Abdul Malik Azmatkhan (Azmatkhan kedua dari leluhur walisongo).

Dalam catatan Sayyid Bahrudin bin Sayyid Abdurrozak dan Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan (2104) Imam Abdullah bin Abdul Malik Azmatkhan dalam hidupnya mempunyai 6 orang Putra, Ali bin Abdullah (keturunannya ada di India Pakistan, Bangladesh, Afghanistan), Hisamuddin Qodir Muhsin bin Abdullah (keturunannya ada di India Pakistan, Bangladesh, Iran, Yaman ), Alwi Quthub Khan bin Abdullah ( keturunannya ada di India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Yaman ).

Kemudian Abdul Malik Syaraf Khan bin Abdullah (keturunannya ada di India, Pakistan, Yaman), Abdul Qadir bin Abdullah ( keturunannya ada di Malaka, Malaysia, Indonesia), Ahmad Syah Jalaluddin ( leluhur Walisongo keturunannya menyebar di Indonesia Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Laos, India,  Pakistan, Bangladesh, Yaman.).

Lalu, As Sayyid Ahmad Syah Jalaludin bin Abdullah bin Abdul Malik Azmatkhan ( Azmatkhan ke III dari leluhur wali songo).

Dalam catatan Sayyid Bahrudin bin Sayyid Abdurrozak dan Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan (2104) anak-anaknya sebagai berikut, Husain Jamaluddin Akbar Jumadil Kubra ( leluhur Walisongo keturunannya menyebar di Indonesia Malaysia dan Asia Tenggara wafat Di Wajo Sulawesi Selatan 760 Hijiriah), Maulana Isa, Qomarudin Majiddudin, Tsanauddin, Sultan Sulaiman Al Baghdadi, Ali Nuruddin Syah,  Husain khalifatul Syah, Syaikh Muhammad Arifin Syah.

Muhyiddin Syah,  Ali Sahabuddin Umar Khan, Abdullah Syah,  Alwi Quthbuddin, Jalaludin Abdullah, Hasanuddin, Aliyyudin, Qadir Binaksah, Syarifah Alawiyyah,  Qoimudin.

Kemudian As-Sayyid Maulana Husain Jamaluddin Akbar Jumadil kubra Azmatkhan ke IV (leluhur wali songo dan sebagian sultan- sultan Nusantara).

Dalam catatan Sayyid Bahrudin bin Sayyid Abdurrozak dan Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan (2104), Syaikh  Husain Jamaluddin Akbar Jumadil kubra,. Ia tercatat memiliki 9 orang istri (pada tahun berbeda-beda) yaitu , Amira Fatimah binti Amir Husein bin Muhammad Taraghay (menikah 1295 M), melahirkan 5 anak diantaranya, Ibrahim Zainuddin Al-Akbar As- Samarqandiy, Pangeran Pebahar As-Samarqandiy, Fadhal As- Samarqandiy, Sunan Kramasari As-Samarqandiy, Yusuf Shiddiq As-Samarqandiy.

Rabithah Azmatkhan

Putri Nizamul Muluk bin Sultan Nizamul Muluk (menikah 1309), miliki 4 anak yaitu Maulana Muhammad Jumadil kubra, Maulana Muhammad Ali Akbar, Maulana Muhammad Al baqir, Syaikh Maulana Wali Islam.

Lalla Fathimah binti Hasan bin Abdullah Al Maghribi Al Hasani (menikah 1319) miliki 1 anak yaitu Maulana Muhammad Al Maghribi. Fatimah binti Hasan At-Turabi bin  Ali  bin Muhammad Al-faqih Al-Muqaddam Al-  Hadrami Al- Husaini ( menikah 1323 M), memiliki satu orang anak yaitu, Maulana Ibrahim Al- Hadrami Azmatkhan.

Puteri linang Cahaya binti Raja Sang Tawal (menikah 1350 M) melahirkan 1 anak yaitu Putri Siti Aisyah ( Putri Ratna Kusuma). Puteri Rahmawati binti Sultan Zainal Abidin 1 Diraja Champa (menikah 1355 M) 1 anak yaitu Ibrahim Zainuddin Asghar Champa.

Puteri Syahirah atau Putri Selindung Bulan binti Sultan Baki Shah Ibni Al-Marhum Sultan Mahmud (menikah 1390 M), melahirkan dua anak yaitu, Sayyid Ali Nurul Alam bin Husain Jamaluddin Al Kubra.

Putri Jauhar binti Raja Johor Malaysia (menikah 1399 M) lahirkan 2 anak yaitu Abdul Malik dan Sultan Berkat Zainul Alam.

Pada tahun 1411 Sayyid Husain Jamaluddin Jumadil kubra menikah dengan Putri raja batara Gowa Tuminanga RI Paralakkenna dan melahirkan beberapa anak yaitu, Sayyid Hasan Jumadil Kubra dan Sayyid Husain Jumadil kubra Al Asghar.

Dalam semua catatan nasab dipegang oleh seluruh keturunan wali songo dan beberapa Sultan di nusantara semua menunjukkan jika leluhur mereka adalah Sayyid Abdul Malik Azmatkhan Al Husaini.

Sedangkan leluhur mereka pertama kali datang ke nusantara kebanyakan anak-anak dari Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin namun yang banyak dibicarakan dalam sejarah Wali songo adalah Sayyid Husain Jamaluddin Jumadil kubra sedangkan lain seperti leluhurnya Sunan Kalijaga leluhurnya Syekh Datuk Kahfi Syekh Quro Karawang leluhurnya beberapa Ulama di Jawa Barat datanya lebih banyak disimpan dalam kitab nasab disusun oleh Sayyid Bahrudin bin Sayyid Abdurrozak Azmatkhan.

Menurut Muhammad Syamsu (1999) dari mulai Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Gunung Jati,  Sunan Muria dan juga berdasarkan catatan Sayyid Bahruddin (2014) beberapa kesultanan seperti kesultanan Demak Cirebon Banten Palembang Sukapura dan sebagian lainnya adalah keturunan Sayyid Abdul Malik Azmatkhan.

Rep: IKRAM