PALU – Sekretaris Kota (Sekkot) Palu, Irmayanti Pettalolo, meletakkan batu pertama pembangunan rumah bagi keluarga yatim miskin dan keluarga miskin ekstrem, Jumat (06/09).

Pembangunan rumah melalui proyek Zakat Support for Poor Orphan Family’s House (ZAKSPOFH) yang digagas Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) ini bertempat di Jalan Sungai Malino, Kelurahan Nunu. Rencananya, akan dibangun 40 unit rumah layak huni, aman, dan tahan gempa,

Sekkot Palu, Irmayanti Pettalolo, mengatakan, kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu, tetapi menunjukkan besarnya kepedulian, baik dari pemerintah maupun organisasi kemanusiaan seperti YRII, kepada masyarakat yang berada di garis depan kemiskinan dan kerentanan.

Olehnya, atas nama Pemerintah Kota Palu, Sekkot menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada YRII.

Menurutnya, inisiatif ini merupakan bukti nyata bagaimana zakat dan filantropi dapat dijalankan untuk memberikan manfaat nyata bagi mereka yang membutuhkan.

“Pembangunan hunian layak ini, Insyaallah bukan hanya dibantu rumahnya, tapi juga perabotan di dalamnya,” ujarnya.

Kota Palu sendiri, kata dia, merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi. Olehnya, langkah ini sangat tepat dan relevan dalam menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana.

Dia mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap curah hujan yang tinggi. Wilayah Jalan Sungai Malino sendiri dianggap cukup rawan, mengingat air sungai bisa saja meluap kapan saja.

“Saya berharap, proyek ini dapat menjadi teladan dan menginspirasi banyak pihak untuk turut ambil bagian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Palu, Lukman, mengatakan, bedah rumah untuk kaum dhuafa ini meliputi tiga kelurahan, yakni Nunu, Ujuna dan Kelurahan Baru.

“Kegiatan ini merupakan kolaborasi Yayasan Islamic Relief Indonesia dengan Pemerintah Kota palu melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman,” terangnya.

Sebelumnya, kata Lukman, telah dilaksanakan penandatanganan MoU antara Pengurus Pusat YRII dengan Wali Kota Palu tanggal 8 Juli 2024. Jumlah rumah dhuafa yatim yang akan dibedah sebanyak 40 unit, dengan anggaran sebesar Rp75 juta per unit.

“Yang bersumber dari YRII sejumlah Rp60 jt dan dari Pemerintah Kota Palu sejumlah Rp15 juta,” katanya.

Kegiatan ini juga melibatkan tim teknis dari Untad, terkait penyiapan desain dan hal lainnya, sepertip emilihan lokasi.

“Kegiatan ini direncanakan akan selesai pada Desember 2024. Setelah fisik bangunan selesai, YRII akan memberikan perabot rumah senilai Rp6 juta sehingga diharapkan pada pergantian tahun (2025), penerima program sudah bisa menempati rumah dan perabot baru,” tutup Lukman.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay