PALU- Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) mengklaim 90 persen perokok memulai kebiasaan merokoknya sebelum usia 18 tahun. Oleh karena itu industri rokok sengaja menyasar remaja.
“Industri tembakau, menargetkan remaja sebagai target pasarnya. Dan itu disengaja, bukan sebuah ketidaksengajaan,” kata Ketua Badan Pengurus YPI, OK. Syahputra Harianda dalam rilis diterima MAL Online, Rabu (3/6).
Ia mengatakan, industri rokok telah melakukan berbagai cara manipulatif untuk menyasar para anak dan remaja, dari mulai bea siswa, olah raga bahkan sampai berbagai konser musik juga dibiayai industri rokok.
Ia menyebutkan, bahwa taktik dilakukan industri tembakau sangat kejam. Di beberapa negara, lanjutnya, pemasaran tembakau bahkan tak diatur oleh regulasi terkait.
“Tetapi di Indonesia, kita bisa menemukan dan mendapatkan rokok dengan begitu mudahnya di mana saja. Karenanya tidak heran jika Indonesia berada di posisi ketiga Negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia setelah China dan India, dengan tingkat konsumsi rokok tertinggi ke dua di dunia setelah China,” katanya.
Lomba Video Kreatif
Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, YPI menyelengarakan lomba video kreatif berdurasi dua menit dengan tema Rumah Sehat Tanpa Rokok. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada para perokok tentang bahaya merokok di ruang lingkup rumah. Hasil video kreatif dapat dikirim langsung ke email Pusaka Indonesia ke pusakaindonesia.ypi@gmail.com Peserta akan mendapatkan souvenir dan total hadiah enam juta rupiah. (Ikram)