PALU – Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) bersama CRS dengan membagikan Tas Siaga Bencana sebanyak 1.348 unit, di Desa Bolapapu, Namo, Salua, Kecamatan Kulawi, Desa Tuva Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi dan Desa Loli Tasiburi, Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Bencana selalu datang tak terduga terutama gempa bumi. Karena itu kita harus selalu siap siaga menghadapi dan mensiasatinya. Salah satu upaya kesiapsiagaan keluarga dengan mempersiapkan diri dengan tas siaga bencana,” ujar Senior Project Officer dari CRS Indonesia, untuk Program Disaster Risk Reduction-Livelihood (DRR-Livelihood), Djuneidi Saripurnawan, di Palu, Jum’at (28/08).
Djuneidi mengatakan, Tas Siaga ini untuk membantu mereka yang berada di kawasan bencana dan kelompok rentan semangat, untuk selalu siap siaga dalam hidup bersama ancaman bencana.
Kata dia, dengan didampingi anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB), di desa masing-masing, mereka dikapasitasi dengan pemahaman dan evakuasi mandiri bila bencana itu benar-benar terjadi.
“Karena itu peran Forum PRB ini menjadi begitu penting dalam keberlanjutan penguatan masyarakat yang berbasis pada keluarga dan individu,” katanya.
Koordinator Program YPI-CRS, Marjoko menambahkan, Tas Siaga Bencana diperuntukan untuk mengisi barang dan dokumen penting, serta kebutuhan makanan, pakaian secukupnya ketika bencana atau kondisi darurat terjadi.
“Untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lain, Tas Siaga Bencana disarankan sebagai cadangan bertahan hidup darurat menunggu bantuan. Selain itu, tas tersebut dapat memudahkan saat evakuasi dari lokasi bencana menuju tempat yang lebih aman,” jelasnya.
Pendistribusian Tas Siaga Bencana yang bahannya tahan air, kuat dan nyaman digunakan ini, YPI-CRS baru dapat menjangkau dan diperuntukan terutama bagi keluarga yang berada di daerah zona merah atau daerah rawan banjir, longsor, tsunami dan kelompok rentan seperti lansia, difabel dan ibu hamil.
Dia menjelaskan, pada saat terjadi bencana, hal yang paling penting adalah menyelamatkan jiwa. Tentu saja, sulit untuk mengemas barang-barang lebih dulu ketika harus segera mengungsi. Inilah alasan mengapa tas siaga bencana perlu dipersiapkan, agar barang-barang yang penting, serta kebutuhan untuk bertahan hidup darurat dapat terbawa. Tidak hanya untuk diri sendiri, tapi dapat menyiapkan tas siaga bencana untuk anggota keluarga.
“Tempatkan semua benda yang perlu dibawa, disimpan di tempat yang mudah diraih dan diketahui seluruh anggota keluarga. Ada baiknya juga membungkus tiap barang dalam kantong plastik tertutup. Satukan beberapa barang dalam satu wadah. Dengan adanya Tas Siaga Bencana ini, harapannya masyarakat lebih siap dalam menghadapi bencana,” tandasn Marjoko. (YAMIN)