POSO – Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial dan Kemanusiaan (YPDSK) Kabupaten Poso menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Satgas Operasi Madago Raya dalam mencegah penyebaran paham radikal dan intoleran di wilayah Poso.

Hal ini disampaikan Ketua YPDSK Poso, Ustadz Muh. Amin Adnan.

“Pemahaman radikal dan intoleran sangat berbahaya jika dibiarkan berkembang, terlebih di Poso yang merupakan wilayah bekas konflik,” katanya.

Karena itu, kata dia, pihaknya sejalan dan mendukung langkah-langkah deradikalisasi yang terus dilakukan oleh pihak kepolisian.

YPDSK Poso didirikan pada tahun 2021 dan telah memiliki legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Akta Notaris Nomor 16 tanggal 8 Juni 2021 dan SK Kemenkumham Nomor AHU-0014087.AH.01.04 Tahun 2021.

Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan, dakwah, sosial dan kemanusiaan.

Saat ini, kegiatan yayasan lebih difokuskan pada penggalangan dana sosial.

Salah satu kegiatan terakhir adalah Safari Ramadhan yang melibatkan dua sayap organisasinya, yakni Poso Humanity Care (PHC) dan Indonesia Humanity Care (IHC), dengan mendatangkan seorang habib dari Palestina.

Kegiatan tersebut berjalan aman dan lancar selama bulan suci Ramadhan.

Menurut Ustaz Amin, paham radikal tidak hanya bertentangan dengan ajaran Islam, tetapi juga mengingkari nilai-nilai kebhinekaan dan Pancasila.

“Saya pribadi tidak sependapat dengan paham yang anti pemerintah, apalagi sampai melakukan aksi teror. Itu bukan jalan yang benar dalam menyikapi perbedaan,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Satgas Madago Raya, khususnya Satgas I, yang telah berkunjung untuk bersilaturahmi dan berdiskusi tentang upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Poso.

“Kami berterima kasih atas dukungan dan perhatian yang diberikan kepada yayasan kami,” tambahnya.

Dengan komitmen ini, YPDSK Poso menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam menjaga perdamaian dan menolak segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan agama. *