Yayasan X-School Gelar Sekolah Kebangsaan

oleh -
Foto bersama Fasilitator Sekolah Kebangsaan, Ketua Bawaslu dan Siswa SMAN 1 Tinangkung, Bangkep (FOTO: DOK. YAYASAN X-SCHOOL)

BANGKEP – Yayasan X-School untuk Indonesia gelar Program Tular Nalar “Sekolah Kebangsaan” di dua Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Kamis (02/11) bersama Ketua Bawaslu Bangkep.

Kegiatan itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya partisipasi pemilih pemula dalam pemilu 2024, juga mengajarkan mereka cara menangkal hoaks di masyarakat dan media sosial.

“Peserta program Tular Nalar Sekolah Kebangsaan ini diikuti dua sekolah, SMA 1 Tinangkung dan SMAN 1 Tinangkung Utara. Dari kedua sekolah tersebut, ada kurang lebih 100 siswa yang berpartisipasi, yang merupakan pemilih pemula dengan usia 17 tahun ke atas atau yang akan mencapai usia tersebut pada bulan Desember 2023,” terang Fitrah, Fasilitator Sekolah Kebangsaan, Jumat (03/11).

Yayasan X-School juga berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang bermanfaat bagi generasi muda Indonesia, terutama dalam hal pemahaman politik dan cara melawan disinformasi.

“Selama Program Tular Nalar Sekolah Kebangsaan, siswa diajak untuk berpikir kritis dan mengembangkan keterampilan untuk menangkal hoaks yang dapat meracuni masyarakat atau menyebar di platform digital,” jelas Ketua Yayasan X-School itu.

Selain itu, lanjut Fitrah, mereka juga belajar mengenai sanksi yang dapat dikenakan ketika menyebarkan hoaks baik secara langsung maupun melalui media sosial.

“Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkep, yang membantu dalam memberikan wawasan tentang proses pemilu dan pentingnya partisipasi pemilih pemula,” lanjutnya.

Yayasan X-School untuk Indonesia berharap, melalui Program Tular Nalar “Sekolah Kebangsaan,” generasi muda Indonesia akan semakin siap dan terampil dalam berpartisipasi dalam pemilu, serta mampu mengatasi tantangan hoaks yang dapat memengaruhi keputusan politik mereka.

Reporter : Iker/Editor : Rifay