SIGI – Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah Kabupaten Sigi menyatakan komitmennya mendukung upaya Satgas Operasi Madago Raya dalam mencegah penyebaran paham radikal di wilayah Kabupaten Sigi.

“Sebagai lembaga pendidikan berbasis Al-Qur’an, kami berkomitmen menjaga keutuhan masyarakat dan menolak segala bentuk pemahaman radikal yang dapat merusak tatanan kehidupan,” ungkapKetua Yayasan, Ustadz Samsul Haq Dg. Pawata

Dalam upaya mencegah berkembangnya paham radikal, yayasan ini menyatakan kesiapannya membantu Satgas Operasi Madago Raya.

“Kami akan terus berkolaborasi untuk menjaga keamanan wilayah Kabupaten Sigi dan sekitarnya dari ancaman radikalisme,” tegas Ustadz Samsul Haq.

Santri di Yayasan Ma’had Khairaatul Istiqomah menjalani rutinitas yang fokus pada program hafalan Al-Qur’an, pembelajaran bahasa Arab, kajian kitab fiqih, serta ibadah wajib dan sunnah. Kegiatan ibadah berjamaah, seperti shalat fardhu dan tahajud, menjadi bagian integral dari aktivitas sehari-hari.

Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah berdiri sejak delapan tahun lalu dan telah meluluskan ratusan hafidz Qur’an yang tersebar di berbagai kabupaten di Sulawesi Tengah.

Saat ini, yayasan tersebut memiliki sekitar 50 santri putra yang berasal dari Kota Palu, Kabupaten Sigi, Poso, Morowali, dan Tojo Una-una.

Saat ini, yayasan didukung oleh enam tenaga pengajar yang merupakan alumni dari lembaga tersebut. Para pengajar berasal dari berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Pasangkayu (Sulawesi Barat), Desa Tolai Kecamatan Torue (Parigi Moutong), Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Tolitoli. *