Yayasan ADRA Indonesia Gelar Diseminasi Studi Siaga Darurat: Respon Bencana Sulawesi

oleh -

PALU- Yayasan ADRA Indonesia mengadakan diseminasi temuan studi respon siaga darurat di Sulawesi Tengah, diharapkan dapat diadopsi di daerah lain, bertempat di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulteng, Jalan S Parman ,Kota Palu,Selasa (23/1).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, Akris Fattah Yunus melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun ,komunitas dan NGO.

Dalam studi tersebut, temuan mencakup keberhasilan, hambatan, dan inovasi yang dapat menjadi acuan untuk membangun resiliensi terhadap bencana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulteng Akris Fattah Yunus menyambut positif hasil studi tersebut dan berharap ada dokumentasi lengkap dari tahapan bencana hingga rehabilitasi,agar bisa diadopsi oleh daerah lain

DRM Project Yayasan ADRA Indonesia Magatani menjelaskan hasil studi di empat provinsi, mencakup Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Banten.

“Studi tersebut diharapkan memberikan masukan dan pengalaman untuk perbaikan dan pengembangan ke depan,” pungkasnya.

Peneliti, Adriana Nomleni, menyoroti keterbatasan anggaran, penyebaran informasi peringatan dini yang belum merata, dan tingkat ketahanan komunitas yang beragam.

Olehnya kata dia, pihaknya membuat Rekomendasinya diantaranya termasuk meningkatkan komunikasi kesiapsiagaan dan penganggaran siaga darurat.

Peneliti Universitas Tadulako Rustan Effendi menyampaikan bahwa informasi peringatan dini belum merata ke masyarakat, khususnya di desa dan kelompok rentan.

Olehnya sebut dia, respon terhadap peringatan dini masih belum optimal, dan ketangguhan masyarakat belum mencakup secara menyeluruh, terutama pada kelompok rentan.

Rustan menambahkan bahwa masyarakat sering mengalami ancaman dan bisa bertahan saat siaga darurat, tetapi kelompok rentan masih mendapat perlakuan yang sama.

“Tantangan utama adalah kurangnya anggaran untuk siaga darurat di tingkat provinsi, kabupaten, dan desa,”pungkasnya.

Reporter: IKRAM
Editor: NANANG