MORUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali Utara (Morut) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, menggelar Rembuk Stunting. Kegiatan itu dibuka Bupati Morut, dr. Delis Julkarson Hehi, MARS, di Ruang Pola Kantor Bupati Morowali Utara, Rabu (27/04).
Rembuk stunting merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Morut dalam upaya penanggulangan dan pencegahan stunting. Rembuk tersebut memgangkat tema “Strategi Konvergensi Penanggulangan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Morowali Utara”.
Dalam sambutannya, Bupati mengemukakan, bahwa Pemkab Morut sebagai salah satu lokus penurunan angka stunting nasional. Dimana stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal. Kata dia, hal ini menyebabkan kemampuan mental dan belajar dibawa rata-rata dan bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk.
Bupati yang akrab disapa Delis itu menyampaikan, menurut WHO, batasan prevalensi stunting suatu wilayah sebesar 20 persen, dan target nasional 2024 angka stunting mencapai 14 persen.
Lanjut dia, berdasarkan survey status gizi balita Indonesia tahun 2019, prevalensi stunting di Kabupaten Morut sebesar 35,50 persen, dan tahun 2021 prevalensi stunting sebesar 24,6 persen, meskipun sudah menurun tapi masih jauh dari batasan WHO.
Saat ini Morut telah menetapkan calon desa lokus stunting tahun 2023, yang tersebar di 10 Kecamatan yang difokuskan dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting.
“Perlu kita pahami bersama, bahwa stunting dan gizi buruk lebih berkaitan kepada kesalahan pola asuh orang tua kepada anak, terutama dalam hal konsep pemenuhan kebutuhan gizi anak dalam usia tumbuh kembang,”pungkasnya.
Olehnya Delis berharap, seluruh pihak terkait, termasuk masyarakat sama-sama mendukung program pemerintah pusat, melalui Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menekan kasus stunting di Sulteng, khususnya di Kabupaten Morut.
Kegiatan itu dihadiri Wakil Bupati Morut, H. Djira, Sekretaris Daerah Kabupaten Morut, Ir. Musda Guntur, dan Ketua TP-PKK Kabupaten Morut, Febriyanti H.D.J Hehi. Para Asisten dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait penanggulangan Stunting, Direktur RSUD, para Camat, Kepala-kepala Puskesmas, Kepala BPJS Kesehatan, dan para Kepala Desa locus stunting di Morut. (YAMIN)