MOROWALI – Dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik, membutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh termasuk di dalamnya peningkatan pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Tujuannya adalah, untuk ketahanan ekonomi serta menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Morowali.
Seperti yang dilaksanakan oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dengan menggelar kelas kewirausahaan berbasis rumah tangga pada warga di Bahodopi, dengan menggandeng Pemerintah Desa Padabaho.
Kegiatan itu dilaksanakan selama dua hari, mulai tanggal 20 hingga 21 November 2023, di Aula Kantor Desa Padabaho, Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah.
“Apa yang kita lakukan hari ini, bisa lebih efektif dalam meningkatkan jiwa-jiwa wirausaha pada warga sekitar. Tentunya juga guna meningkatkan perekonomian warga, sebagai pemerintah Desa bersama perusahaan, ini akan berkaitan dengan anggaran nantinya yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Makanya nanti juga, kita bisa gunakan anggaran desa untuk mengembangkan sektor UMKM di wilayah ini. Harapannya bisa berjalan dengan baik, dan bisa menjadi salah satu dasar dalam meningkatkan sektor UMKM di wilayah Bahodopi,” kata Ihsan Rusli, selaku Kepala Desa Padabaho.
Di tempat yang sama, mewakili Manajemen PT IMIP, Direktur CSR/Environmental PT IMIP, Dermawati mengatakan, saat ini pihak perusahaan fokus melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan terpadu dan berkualitas, serta memberdayakan masyarakat sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan atau sustainable development (sesuai dengan konsep ESG atau Environmental, Social, Governance).
“Harus diawali dari kesadaran masyarakatnya dulu, bagaimana kemudian mengembangkan potensi di setiap desa. Selain itu, peran serta dari pemerintah setempat sangat dibutuhkan dalam program ini. Harapan kita kemudian, ini dapat meningkatkan sumberdaya manusia serta menstimulasi pertumbuhan wirausaha mandiri di sekitar kawasan industri, sehingga akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat secara menyeluruh,” kata Dermawati.
Ditambahkan Dermawati, untuk diketahui bahwa kelas kewirausahaan berbasis rumah tangga tersebut, diikuti oleh 55 orang peserta yang berasal dari ibu-ibu penggerak PKK dari tujuh desa di Kecamatan Bahodopi, diantaranya Desa Padabaho, Bete-Bete, Labota, Makarti Jaya, Keurea, Le-Le, Desa Bahomakmur, anggota penggerak PKK Kecamatan Bahodopi.
“Nantinya, para peserta akan dibekali pengetahuan tentang bagaimana membentuk mindset wirausaha, cara dan keterampilan merancang usaha, keterampilan merancang promosi kreatif, manajemen keuangan usaha, analisa resiko usaha dan quality control,” tutup Dermawati.
Reporter : Harits
Editor : Yamin