Wisata Air Terjun Loto Desa Loli Tasiburi Diserbu Warga Isi Libur Lebaran

oleh -
Sejumlah pengjung menikmati jernihnya air terjun Loto, Desa Loli Tasiburi Donggala. (FOTO : media.alkhairaat.id/ Yamin)

DONGGALA – Kunjungan wisatawan lokal di wisata air terjun Loto, melonjak tajam saat hari libur lebaran.

Air terjun itu terletak di Desa Loli Tasiburi, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), naik 10 kali lipat dari hari biasanya.

Salahsatu pengelola, Arti mengaku, jika melihat dari pengalaman tahun sebelumnya. Biasanya, lonjakan pengunjung terjadi selama sepekan pasca hari raya idul fitri.

“Peningkatan sangat signifikan sekali. Selain berasal dari Kota Palu dan Donggala, pengunjung di sini ada juga datang dari Pasangkayu, Mamuju dan bahkan Sulawesi Selatan, kami perkirakan dalam sehari ini sekitar 1.500 orang yang berkunjung,” aku Arti, Rabu (26/04).

Wisatawan lokal menikmati kejernihan air di kolam Desa Loli Tasiburi, Kecamatan Banawa, Donggala. (FOTO : media.alkhairaat.id/Yamin)

Menurutnya, rata-rata pengunjung adalah keluarga. Karena selain menyajikan air terjun, wisata tersebut juga menyajikan kolam renang bagi keluarga. Hanya saja, untuk wisata kolam renang pihaknya melakukan pengawasan ketat dalam segi pengamanan bahkan mengimbau orang tua untuk melakukan pengawasan ketat kepada anak-anak, karena kolam tersebut memiliki kedalam 1,5 Meter.

BACA JUGA :  Kadis Pendidikan Palu Bantah Mobilisasi Guru untuk Dukungan Politik

Arti menyampaikan, demi menarik minat pengunjung, pihaknya mengutamakan pelayanan prima. Terutama terkait keamanan, kebersihan dan bahkan tarif dari pengunjung.

“Pengunjung yang bawa motor hanya kami bebankan Rp2000 uang masuk plus parkir kendaraan. Keluarga yang bawa mobil Rp5000 saja. Begitu juga kalau masuk kolam, yang dewasa Rp5000 per orang, anak-anak Rp2000 perorang,” terangnya.

Salahsatu pengunjung yang mengaku berasal Kota Palu, Ebon mengaku tertarik berwisata di Air Terjun Loto, karena beberapa faktor. Yakni, jaraknya yang sangat dekat, alamnya masih alami dan tarif masuk sangat terjangkau.

BACA JUGA :  Hadiri Pembukaan PON XXI, Gubernur: Optimis Target ‘Sulteng Emas’ Terpenuhi

“Suasana wisatanya masih sangat alami dan tarif masih juga masih cukup murah,” katanya.

Hanya saja, pria berbadan subur itu memberi saran, agar pemerintah desa setempat menambah kecantikan tempat wisata tersebut. Meminta pemerintah kabupaten untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur, terutama jalan.

“Pemerintah desa harus berusaha untuk mengajukan perbaikan jalan akses menuju tempat wisata, dan pemerintah kabupaten juga harus responsif. Karena ini menyangkut peningkatan ekonomi warga setempat,” tegas Ebon.

Menimpali itu, Arti yang juga tokoh masyarakat setempat mengaku sudah mengajukan permohonan peningkatan pembangunan infrastruktur jalan kepada pemerintah kabupaten.

“Jalan rusak menuju lokasi wisata sekitar 1000 meter. InsyaAllah tahun ini melalui PUPR akan melakukan pengaspalan bertahap. Direncanakan tahun ini masih 500 meter dulu yang diaspal. Semoga tahun depan semua sudah teraspal,” tandasnya.

BACA JUGA :  KPU Touna Mitigasi Kejadian di Luar Mekanisme Pemungutan dan Penghitungan Suara

Editor : Yamin