PALU – Wanita Islam Alkhairaat (WIA) Desa Sibalaya Barat bekerjasama Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sigi, melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam (SAW), di Masjid At-Taufiq, Senin (10/10) malam.
Ustadz Fiqri Badjuber dalam tausiyahnya menerangkan bahaya ajaran wahabi yang masuk ke desa-desa, dan mempengaruhi anak-anak muda yang kurang memahami ajaran agama.
Ia bahkan menjelaskan aqidah yang diajarkan wahabi seperti melarang maulid, mengharamkan ziarah ke makam orang-orang shaleh dan menyifati Allah subhanah wa taala dengan makhluk-Nya.
“Aqidahya wahabi melarang maulid, aqidahya melarang tahlil, dan mensifati Allah dengan sifat-sifat makhluk,” tegasnya.
Olehnya ia berharap dengan peringatan maulid ini akan menumbuhkan rasa cinta terhadap Rasulullah Shalallah ‘alaihi wa salam. Bukti cinta itu terang dia, dengan mengikuti apa yang disunnahkan dan diajarkan kepada umatnya.
Alumni Global University Lebanon turut menerangkan, soal teologi antara Alkhairaat dan Nahdlatul Ulama (NU) ahlu sunnah wal jamaah Asy’ariyah Maturudiyah.
“Kita pertahankan ahlusuna wal jamaah ini, dengan momen ini unutk senantiasa menanamkan cinta kepada Rasulullah.” katanya.
Sementara itu Ketua GP Ansor Kabupaten Sigi Ryan Hidayat mengatakan peringatan maulid nabi mengambil hikmah untuk senantiasa memperkuat persaudaraan dan silaturahmi.
Ia menjelaskan bahwa GP Ansor itu adalah organisasi kepemudaan yang di bawah rumah besar NU. Untuk itu ia mengajak para orang tua agar bersama mendorong anak-anaknya untuk bergabung di GP Ansor kabupaten Sigi.
“Kalau ada anak-anak muda, mari sama-sama kalau misalnya kami diterima silahkan masuk gratis. Insya Allah kita mencari berkah di sini. Dan menghidupkan apa yang diajarkan oleh Guru Tua dan para kyai,” pungkasnya.
Reporter: Nanang IP
Editor: Nanang