PALU- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menggelar webinar Propaktani Tahun 2022 dalam rangka Provinsi Sulteng siap, siaga, mewujudkan ketahanan pangan bagi Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Kegiatan ini digelar di ruang kerja Pj. Sekda Kantor Gubernur, Rabu (14/12) secara virtual.

Dalam kegiatan itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, mengatakan, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki potensi lahan yang luas, memiliki tanah yang subur, sumber daya manusia yang memadai dan sebagai pemasok pangan bagi daerah lain. Sulawesi Tengah, tidak hanya memiliki pangan berasnya tetapi jagungya, yang terbilang luar biasa.

“Dalam menjaga ketahanan pangan dan sebagai pemasok IKN, Provinsi Sulawesi Tengah perlu mempersiapkan di antaranya, membangun pertanian berskala ekonomi. Melakukan pendekatan hulu, hilir hingga pasar terstruktur dengan baik. Dan Meningkatkan produksi melalui teknologi. Kolaborasi dan kerja sama pemerintah daerah dan lembaga terkait lainnya,” ujar

Suwandi sebagai pembicara secara virtual, berharap, setiap kabupaten, kecamatan dan wilayah menjaga produktivitasnya, sistem logistik dan pergudangan.

Sementara pada kesempatan itu, Faridah Lamarauna mewakili Gubernur sebagai narasumber pada Webinar tersebut menyampaikan bahwa Provinsi Sulteng merupakan provinsi yang letaknya sangat strategis yang dikelilingi oleh Balikpapan, Tarakan, Gorontalo, Manado dan Maluku Utara, Sulbar, Makassar, Kendari dan Surabaya. Di mana nantinya Sulteng akan dibangun Kawasan Pangan Nasional (KPN) yang hanya berjarak 121 Kilometer dengan Balikpapan sebagai Ibu Kota Negara (IKN).

Sesuai misi pembanguan Sulawesi Tengah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021 sampai dengan 2026 terdiri 9 misi, dan yang menjadi fokus untuk ketahanan pangan yakni ; pada misi ketiga, yaitu; mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan penguatan kelembagaan.

“Misi inilah yang kita emban sampai dengan tahun 2026, yang sudah dimasukan didalam RPJMD untuk menjawab kesiapan Sulawesi Tengah mendukung pembangunan IKN,” ujar Staf Ahli Gubernur pada kesempatan itu.

Farida mengatakan, adapun empat program prioritas pembangunan Sulawesi Tengah yaitu penanggulangan korban bencana melalui penyediaan APBD sensitif bencana berwujud Cash For Work berbasis pada korban bencana maupun Cash For Work di wilayah yang ada jalan wilayah kewenangan provinsi. Dua, peningkatan akses dan mutu pelayanan Pendidikan dan Kesehatan. Tiga, peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur daerah. Dan empat, peningkatan produktivitas tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan komoditi pertanian lainya.

“Kami di Provinsi Sulawesi Tengah betul-betul konsen dalam pembangunan IKN melalui empat program prioritas, utamanya pada peningkatan produktivitas tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan komoditi pertanian lainya,” ujar Farida.

Terakhir, Faridah Lamarauna berharap dengan terbangunya IKN dan Sulteng sebagai KPN, kiranya dapat membantu para petani dan menurunkan kemiskinan di Sulteng.

Turut hadir narasumber lainnya, Wakil Rektor Universitas Alkhairat Palu Mohammad Yasin, Ketua Lembaga Ketahanan Pangan Naroso Sulteng Anneke A. Rutulalo, Badan Cadangan Logistik Strategis Kemenham Sulteng, Sekretaris Jenderal LKPN Pratiadi Gondowarsito, AKP Madya Daniel, dan Petani Lokal Kota Palu Solikhin.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG