MOROWALI – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah akan kembali menggelar webinar literasi digital di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Rabu (24/4) pagi, pukul 09.00 WITA.

Mengusung tema ”Cyberbulling? Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghentikannya?”, webinar yang membidik segmen pendidikan sekolah menengah dan diikuti secara nonton bareng (nobar) itu rencananya akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Komisioner KPID Provinsi Sulawesi Selatan Siti Hamidah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah Wilayah IV Kabupaten Morowali & Morowali Utara Sofian, Mom Influencer Ana Livian, serta dipandu oleh Annisa Rilia selaku moderator.

”Webinar ini juga dapat diikuti secara gratis dengan cara mendaftar di link https://s.id/pendaftaranmorowali2404. Peserta akan mendapatkan e-sertifikat dari Kemenkominfo, dan tersedia e-wallet senilai total Rp 1 juta untuk 10 peserta yang terpilih dengan pertanyaan interaktif paling menarik,” tulis Kemenkominfo dalam rilis kepada awak media, Selasa (23/4).

Terkait topik webinar, Kemenkominfo menjelaskan, cyberbullying merupakan perilaku yang disengaja untuk menyakiti orang lain secara online. Hal ini menjadi persoalan serius terutama karena remaja dapat mengalami dampak emosional dan psikologis yang besar akibat tindakan perundungan.

”Ada tren penggunaan media sosial sebagai ajang untuk melakukan perundungan siber di kalangan pelajar. Penindasan itu kian meningkat tiap tahunnya,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.

Penyebab tindakan tercela ini, menurut Kemenkominfo, ada beberapa hal. Salah satunya dipicu dengan adanya perkembangan teknologi digital, yang membuat tindakan ini semakin mudah dan marak terjadi. ”Cyberbullying dapat mengakibatkan korban depresi, mengidap kecemasan, stres, perasaan tidak berdaya, bahkan indikasi untuk melakukan bunuh diri,” rinci Kemenkominfo.

Adapun menghentikan perundungan, imbuh Kemenkominfo, salah satunya dengan cara melakukan sosialisasi tentang cyberbullying di sekolah (literasi digital) maupun perlawanan. ”Melawan perundungan tidak harus dengan cara kekerasan serupa, namun bisa dengan cara melaporkannya kepada pihak sekolah,” imbuh Kemenkominfo.

Untuk diketahui, gelaran webinar seperti di Morowali ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), yang dihelat Kemenkominfo sejak 2017. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. *

YAMIN