PALU – Wakil Wali Kota (Wawali) Palu, Sigit Purnomo menitikkan air mata saat memberi sambutan pada kegiatan Apel Kesadaran yang dirangkai dengan peringatan HUT Pemadam Kebakaran (PMK) ke-99 dan HUT PPNI ke-44, di halaman Balai Kota Palu, Senin (19/03).
Dari awal, Wawali sudah terlihat sedih yang ternyata disebabkan pembacaan tekad munajat PMK Kota Palu.
“Setelah mendengar pembacaan tekad munajat itu saya merasa terharu dan bangga,” katanya.
Bahkan kata dia, semua sepakat menyatakan bahwa PMK adalah perwakilan tangan tuhan.
“Saya sangat bangga memakai baju satuan Damkar pada hari. Untuk ini saya sengaja untuk tidak tidur agar dapat bersama memperingati hari jadi Damkar tahun 2018 ini. Kalau ada orang yang menyatakan bahwa pemadam adalah dinas “buangan” sayalah orang pertama yang tidak sepakat. Saya sedang membayangkan apabila ada warga yang terjebak dalam bencana kebakaran yang berteriak memanggil pemadam,” tambahnya.
Dia menambahkan, di Pemkot tidak mengenal istilah dinas buangan, karena semua mempunyai tupoksi yang jelas. Semua tugas yang ringan akan menjadi berat apabila tidak bisa bekerja.
“Saya minta kepada kita sekalian untuk menghapus mainset yang tidak jelas, mainset yang abu-abu tentang dinas apapun,” tuturnya.
Dia mengajak kepada semua yang hadir untuk memberikan penghormatan dan kebanggaan kepada PMK yang menjalankan tugas mulia dalam penyelamatan kebakaran.
Upacara peringatan HUT PMK dirangkai atraksi pemadaman dan penyelamatan yang dilakukan personil yang dilengkapi atribut serta dukungan sejumlah unit pemadam kebakaran. (HAMID)