PALU – Wakil Wali Kota (Wawali) Palu, Sigit Purnomo Said menerima kunjungan peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Penyelenggaraan Pendidikan Reguler (PPR) Angkatan LVII, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Tahun 2018, baru-baru ini.
Rombongan yang berjumlah 32 orang itu dipimpin Mayjen TNI Kasharyanto dan Mayjen TNI Asrobudi.
Mereka berada di Palu sejak tanggal 16 hingga 19 Juli lalu.
Wawali mengatakan, bahwa dalam rangka menjalankan roda pemerintahan, terutama pada bidang keamanan, Wali Kota Palu telah menerapkan metode yang didapatkan selama mengikuti pendidikan di Lemhanas angkatan 46. Misalnya dengan memberikan peran kepada tokoh-tokoh informal dengan membentuk lembaga adat yang berfungsi menjaga nilai-nilai budaya bangsa, yaitu toleransi, kekeluargaan dan kegotongroyongan.
“Hal ini berhasil, sehingga beberapa persoalan sosial di masyarakat dapat diselesaikan melalui lembaga adat,” katanya.
Dia menambahkan, dalam rangka menciptakan anak Indonesia yang unggul, cerdas, beriman dan bertaqwa, Pemkot juga menerapkan penambahan jam pelajaran khusus agama pada sore hari bagi siswa SD dan SMP.
“Program lainnya juga dilakukan pelayanan kesehatan gratis di semua Puskesmas, dari pukul 16.00 sampai 20.00 Wita. Tak hanya itu, Pemkot Palu juga telah membangun infrastruktur jalan menuju kawasan Bukit Salena Nomoni yang akan diperuntukan sebagai Sport Tourism yaitu, arena flying fox sepanjang 24 km, terpanjang di Asia, Paralayang kelas 600 m dan 850 m, mountain bike dan douwn hill. Selain itu juga pembangunan eko tourism di kawasan Uventumbu sebagai arena outboune berstandar internasional dan penanaman holtikultura agrowisata,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Sigit, Pemkot Palu juga membentuk Satgas K5 yang diketuai lurah dengan beranggotakan Bhabinsa, Babinkamtibmas, tokoh-tokoh masyarakat, agama, pemuda dan wanita.
“Satgas ini bertugas menggerakan pertisipasi masyarakat dalam hal kebersihan, keindahan, keteriban, keamanan dan kenyamanan,” jelasnya.
Dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan, pihaknya juga melakukan penguatan 11 tematik usaha kecil yang berbasis home industri yang terus didampingi sampai mandiri.
“Kesemua program ini dalam upaya mewujudkan Palu sebagai kota destinasi,” pungkasnya. (HAMID)