PALU – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Palu, memprediksi beberapa wilayah di Sulawesi Tengah (Sulteng) masih akan dilanda cuaca ekstrem tiga hari ke depan.
Disampaikan, bahwa potensi yang akan terjadi adalah hujan dengan intensitas yang lebat, disertai angin dan petir.
“Potensinya itu akan berlangsung selama tiga hari kedepan, dan kosentrasinya ada di beberapa daerah saja, jadi tidak semua,” Ujar Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Palu, Nur Alim, Jum’at (19/2).
BMKG menyebut, daerah-daerah yang memiliki potensi itu yakni, Kabupaten Tojo Una Una, Poso, Toli Toli, Buol, Morowali dan Kabupaten Morowali Utara (Morut).
“Karena melihat topografi daerah, berpotensi terjadi genangan air. Karenanya, kita akan berikan peringatan dini, tiga sampa satu jam sebelum kejadian,” Katanya.
Ia juga mengatakan, cuaca esktrem dengan tingkat curah hujan yang tinggi ini masih disebabkan dengan fenomena La Nina, yang diprediksi berakhir pada akhir bulan Februari.
“Kemungkinan besar masih berpengaruh terhadap fenomena La Nina yang berakhir Februari ini. Jadi kami imbau kepada Pemda agar selalu siaga,” ucapnya.
Sementara untuk tinggi gelombang air laut, tidak terjadi peningkatan yang signifikan untuk wilayah perairan Sulteng.
“Kenaikannya terbilang aman dari 1,2 hingga 1,5 meter. Diimbau kepada nelayan, khususnya nelayan tradisional jangan melaut pada malam hari, karena kenaikan gelombang itu terjadi pada sore hingga malam hari,” imbuhnya.
Terkait dengan hal ini, PPID Bandar Udara Mutiara SIS Aljufri, Nima mengatakan, dampak dari cuaca ekstrem ini, Kamis 18 Februari 2021, pukul 15.00 WITA, penerbangan terganggu. Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 608 Makassar-Palu gagal mendarat di Bandara Mutiara SIS Aljufri dan kembali ke Makassar. .
“Tapi sudah landing kembali kemarin Magrib, dengan estimate 18.25 WITA landing 18.29 WITA,” Kata Nima.
Reporter : Faldi
Editor : Yamin