POSO – Puluhan warga Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tergabung dalam lembaga Peduli Hukum dan Lingkungan (LPHL) Sulteng, kembali menggelar aksi demo, di pintu masuk PT. Poso Energy II Sulewana, Jumat (3/9).
Dalam aksinya, massa yang merupakan gabungan dari perwakilan warga Sulewana,Kecamatan Pamona Utara tersebut ikut memblokade jalan utama masuk perusahaan, dengan menggunakan kayu balok berukuran besar sehingga akses keluar masuk perusahaan lumpuh.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, aksi blokade Jalan tersebut merupakan tindaklanjut dari aksi sebelumnya, yang belum menemui kesepakatan antara kedua belah pihak.
Dalam tuntutannya,warga menilai pihak PT. Poso Energy II dalam melakukan aktifitas di sungai Poso sehingga air meluap dan menyebabkan sejumlah ikan peliharaan warga yang ada dalam karamba lepas, sehingga mengalami kerugian yang besar.
Kordinator lapangan yang sekaligus kuasa hukum masyarakat, Sarifudin dalam orasinya mengatakan, jika masyarakat Sulewana menuntut kepada pihak PT. Poso Energy untuk mengganti rugi ikan mereka yang mati dan yang terlepas dari karamba akibat luapan air. Dia berharap, pihak perusahaan bisa peka dan secepatnya melakukan pendataan untuk mengganti kerugian masyarakat.
‘’Kami meminta kepada pihak perusahaan untuk segera memberikan ganti rugi kepada warga,” pinta Syarifuddin.
Sementara itu, secara terpisah Humas PT. Poso Energy II, Sapri yang dikonfirmasi via telephone membenarkan, aksi ini merupakan tindak lanjut dari aksi sebelumnya, dimana kesepakatan antara PT. Poso Energy dengan masyarakat Desa Sulewana belum terealisasi hingga sekarang.
Menurutnya, terkait dugaan Ikan yang lepas dari karamba akibat aktivitas bendungan milik PT. Poso Energy selama tiga bulan terakhir ini ketinggian air Normal, sehingga terjadinya luapan air tersebut diperkirakan akibat curah hujan yang cukup deras.
‘’Kami masih terus melakukan negosiasi dengan perwakilan warga. Intinya dalam persoalan ini kami sudah serahkan sepenuhnya kepada Unsur Forkopimda Kabupaten Poso untuk menjadi penengah dalam melakukan mediasi,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan membenarkan jika aksi blokade pintu masuk perusahaan masih terjadi, meskipun upaya mediasi oleh aparat keamanan dan perusahan bersama peserta aksi sudah dilakukan. Puluhan aparat Kepolisian dan TNI yang diterjunkan, masih terus bersiaga di lokasi untuk melakukan pengamanan, agar proses mediasi serta aksi demo tetap berjalan aman dan tertib.
Reporter : Mansur
Editor : Yamin