PALU – Salah satu kesepakatan saat pertemuan antara pengelola PLTU Mpanau (PT. PJPP) dengan warga Tawaeli yang difasilitasi FKPT, belum lama ini adalah membuka jalan air yang sempat ditutup oleh warga sebagai bentuk protes keras atas beroperasinya perusahaan tersebut.
Dengan itu, jalan air yang sudah ditutup dengan cor beton itu dibongkar oleh warga setempat, dua hari lalu.
Pembongkaran dilakukan bersama-sama oleh warga Tawaeli, termasuk FKPT, pemerintah, tokoh-tokoh informal dan aparat TNI/Polri serta disaksikan pimpinan PLTU.
Ketua Umum FKPT, Gunawan, menuturkan, pihaknya berharap tetap terjalin hubungan baik antara PLTU dan masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah setelah ada kesepahaman dan keterbukaan dari pihak PLTU kepada masyarakat Tawaeli, akhirnya warga mau membongkar cor beton yang dibuat lalu sehingga air sudah masuk ke lokasi PLTU lagi,” kata Gunawan.
Pihaknya juga berharap agar PLTU dapat menjalankan komitmen yang ada dalam upaya menjaga kepercayaan masyarakat.
“Keseriusan masyarakat Tawaeli untuk menjalin hubungan baik dengan PLTU telah diperlihatkan. Ini menandakan warga percaya bahwa pimpinan PLTU akan membuka diri dan siap duduk bersama masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada,” tuturnya.
Kata Gunawan, ketegangan yang ada antara pihak PLTU dengan kelompok warga telah mencair, namun pihaknya akan terus mengawal hal ini hingga dimasa mendatang.
“Sebagai Ormas, FKPT akan berperan menjadi wadah pemersatu masyarakat Tawaeli dalam menindaklanjuti berbagai hal. Olehnya kami berharap kepada semua elemen masyarakat untuk dapat bersatu dengan mengedepankan komunikasi dan silaturahim,” tutupnya. (HAMID)