MOROWALI – Puluhan warga Desa Nambo, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, melakukan aksi penyegelan kantor desa setempat, Senin (21/7).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas dugaan ketidaktransparanan kepala desa dalam pengelolaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.
Warga menyegel kantor desa dengan menggunakan balok kayu dan menempelkan papan tripleks bertuliskan “Disegel Masyarakat” di depan pintu masuk. Aksi dilakukan secara spontan sebagai luapan kekecewaan terhadap pemerintah desa.
“Kami menuntut Pak Kades agar transparan kepada masyarakat dalam menggunakan dana CSR dari perusahaan,” kata Faisal Ibrahim, salah satu warga yang ikut dalam aksi.
Menurut Faisal, masyarakat tidak pernah dilibatkan dalam musyawarah terkait alokasi dan pemanfaatan dana CSR. Ia menilai kurangnya keterbukaan pemerintah desa menjadi akar ketidakpuasan warga.
“Kami masyarakat tidak pernah dilibatkan dalam musyawarah terkait penggunaan dana CSR dari perusahaan. Olehnya itu spontan, kami langsung melakukan aksi ini,” tambahnya.
Faisal menegaskan bahwa segel tidak akan dibuka sebelum tuntutan warga dipenuhi. Mereka mendesak Kepala Desa untuk segera memberikan penjelasan rinci mengenai penggunaan dana CSR tersebut.
“Segel kantor desa ini tidak akan kami buka sebelum tuntutan kami dipenuhi. Kami juga meminta pemerintah kabupaten, dalam hal ini Pak Bupati, turun tangan menyelesaikan persoalan ini,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Kepala Desa Nambo maupun pemerintah daerah terkait aksi penyegelan tersebut.