Warga Peringatkan Bupati dan Legislator Donggala Soal Kemanusiaan

oleh -
Koordinator Lapangan (Koorlap) Front Donggala Bersatu, Reddyanto Onora pihaknya telah beberapa kali menggelar aksi protes terhadap lambannya penanganan bencana yang dilakukan Pemkab Donggala. (IST)

DONGGALA – Warga serta anggota legislator Kabupaten Donggala memperingatkan Bupatinya, agar tidak main-main dalam hal kemanusiaan.

Peringatakan tersebut ditujukan, karena Kasman Lassa dianggap acuh tak acuh pada nasib warganya yang terdampak bencana alam 28 September, yang sebentar lagi akan memasuki peringatan dua tahun.

Menurut Freddyanto Onora, Koordinator lapangan (Koorlap) Front Donggala Bersatu, pihaknya telah beberapa kali menggelar aksi protes terhadap lambannya penanganan bencana yang dilakukan Pemkab Donggala.

Namun ia menilai Pemerintah Donggala seperti tidak merespon, untuk mempercepat realisasi Huntap dan dana stimulan bagi seluruh penyintas yang ada.

Selain itu, ia juga menegaskan agar Pemda Donggala tidak main-main dengan bantuan kemanusiaan. Sebab menurutnya, dana yang dipakai untuk membangun huntap maupun dana stimulant, murni hak warga yang bersumber dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia.

BACA JUGA :  Tingkatkan Mutu Pelayanan, Puskesmas Kamonji Berharap Dukungan Lintas Sektor

“Dana itu adalah hibah dari pusat melalui Kemenkeu, itu disampaikan langsung oleh pak Doni Monardo, Kepala BNPB pada oktober 2019 silam. Jadi, Pemda Donggala jangan main-main dengan dana ini,” tegas Freddy, Senin (21/9).

Tak hanya Bupati, warga turut menyoroti kinerja Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Donggala, karena hampir tidak memberi kontibusi apa-apa. Meskipun saat ini DPRD Donggala telah membentuk Pansus Percepatan Rehab Rekon.

“Pansus DPRD Donggala tahu kondisi penyintas, tetapi tidak pernah ada pengawasan, paling tidak mendesak Pemda Donggala untuk serius menangani sejumlah persoalan warga,” Pungkas Nurdamayanti, warga yang tergabung dalam FDB.

BACA JUGA :  Temui Senior, Jendral Agusto Silaturahim dengan Jendral HB Paliudju di Palu

Reporter: Faldi
Editor: Nanang