PARIMO – Warga Dusun Penebel dan Prerenan Tolai, Parigi Moutong (Parimo), keluhkan kondisi jalan yang menghubungkan dua dusun tersebut, akibat terhenti pekerjaan tahun anggaran 2022.

Pekerjaan dengan nama paket Tolai Sukajati yang bersumber dari APBN melekat di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Parimo, dengan nilai kontrak kurang lebih Rp 3 miliar, hanya melakukan pekerjaan pembuatan Talud dan timbunan di jalan tersebut.

Salah seorang warga, I made Dika, mengaku, kondisi jalan sejak dua tahun terakhir sangat memperihatinkan, diakibatkan timbunan serta kondisi jalan berlubang.

“Jujur pak kondisi jalan ini beberapa warga kami mengalami kecelakaan karena menghindari lubang, kemudian banyak abu dari timbunan tersebut,” ungkapnya saat ditemui, Senin (27/01).

Ia mengaku, saat akan dilakukan pekerjaan dan sudah dipasang papa proyek, warga di dua dusun sempat bersyukur. Pasalnya sejak 20 tahun lalu jalan itu baru sekali dilakukan perbaikan namun mengalami kerusakan lagi.

Namun anehnya, belum lama pekerjaan yang dibangun baru Talud dan timbunan belum pengaspalan sudah terhenti ditengah jalan tanpa diketahui penyebabnya.

“Saat warga bertanya kepada pekerja kenapa belum dilakukan pengaspalan sementara pekerjaannya sudah dihentikan, mereka tidak mengetahuinya, karena ada beberapa pekerjaan lain juga ditahun yang sama dihentikan,” jelasnya.

Sementara itu warga Dusun Prerenan, Komang Ari berharap, pemerintah daerah segera melanjutkan kembali pekerjaan yang terhenti, jalan tersebut merupakan salah satu akses warga yang berada di dua dusun yang berada diwilayah Selatan Tolai.

“Diawal jalan ini sudah diperbaiki warga sangat bersyukur, namun jalan tersebut sudah kembali rusak banyak yang mengeluhkan,”terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah mengeluhkan kondisi ini kepada pemerintah Desa, karena jalan banyak yang berlubang dan berabu, banyak anak-anak terkena ISPA karena cukup lama jalan tersebut tidak dilanjutkan.

Reporter: Mawan
Editor : Yamin