MOROWALI – Puluhan warga Desa Nambo dan Unsongi, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT Rizky Utama Jaya (RUJ), Kamis (4/9).

Mereka menuntut pemberdayaan masyarakat lokal serta penyelesaian sejumlah persoalan yang ditimbulkan aktivitas perusahaan batu gamping tersebut.

Dalam aksinya, massa membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan penghentian aktivitas perusahaan sebelum aspirasi warga dipenuhi.

Koordinator lapangan, Faizal Ibrahim, menyebut ada enam tuntutan utama, yakni pembayaran sewa jetty, pencemaran laut yang mengganggu nelayan, dampak debu ke permukiman dan jalan, perekrutan tenaga kerja lokal, pengurangan getaran akibat belasting, serta pembayaran royalti yang belum direalisasikan perusahaan.

Bupati Morowali, Iksan, yang tiba di lokasi aksi, mengajak masyarakat dan perusahaan untuk menyelesaikan persoalan melalui mediasi di Kantor Bupati.

“Saya mengundang orang tua dan adik-adik saya untuk duduk bersama dengan perusahaan di Kantor Bupati, Senin depan,” ujarnya.

Perwakilan PT RUJ, Mr Xiao, mengakui masih banyak kekurangan dalam operasional perusahaan dan berjanji melakukan perbaikan.

“Kami akan memasang pipa air untuk meminimalisir debu dari mesin crusher agar tidak terlalu banyak seperti sekarang,” katanya.

Setelah mendapat penjelasan dari Bupati dan pihak perusahaan, massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib di bawah pengawalan aparat kepolisian dan petugas keamanan perusahaan.