SIGI – Warga Desa Sibowi, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi mendesak pemerintah daerah setempat agar segera merealisasikan peningkatan jalan lingkar di wilayah desa mereka.
Desakan warga Desa Sibowi ini disuarakan dalam pertemuan reses Anggota DPRD Provinsi Sulteng, Muh. Masykur M, di Gedung Pertemuan Kantor Desa Sibowi, dua hari lalu.
Salah satu warga, Samsu, mengatakan, permintaan tersebut sudah disampaikan lebih dari sepuluh tahun lalu.
“Kalau merujuk ke hasil Musrenbang desa, kami sudah tidak tahu mau jelaskan apa lagi. Dari tahun ke tahun pelaksanaan Musrenbang, usulan ini terus dimunculkan tapi tetap saja belum ada hasil. Kami tidak yakin kalau apa yang dihasilkan dalam Musrenbang itu sama sekali belum diketahui Pemda,” katanya.
Sebab, kata dia, dalam dokumen hasil Musrenbang desa dan kecamatan, sudah dituangkan dengan sangat jelas.
“Apalagi kami juga desak dalam setiap kali pelaksanaan reses yang dilaksanakan anggota DPRD Sigi,” jelas Samsu.
Ketua BPD Desa Sibowi, Moh. Zen juga mengaku heran karena desanya terkesan tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal, kata dia, jika dilihat dari sisi jumlah penduduk dan luas wilayah, Desa Sibowi adalah yang terbesar di Kecamatan Tanambulava, yakni sekitar 4.000 jiwa.
“Tetapi kalau dibandingkan dengan program pembangunan yang masuk, terutama perbaikan jalan, sangat timpang sekali. Desa lain hampir semua jalannya mulus tapi di Desa Sibowi jalannya masih berlubang. Kami berharap melalui kesempatan ini, Bapak Muh. Masykur dapat meneruskan apa yang menjadi aspirasi kami,” harap Zen.
Masykur menyampaikan, apa yang saat ini didesak warga sudah sepatutnya terus menerus disuarakan.
“Sedangkan disuarakan saja belum direalisasikan apalagi kalau hanya berdiam diri,” katanya.
Kata dia, merujuk dari sisi geografi dan demografi Desa Sibowi, sudah semestinya permasalahan mendasar seperti infrastruktur jalan ini bisa direspon oleh pemerintah.
Sebab, kata dia, sumbangsih warga desa atas sumber pemasukan negara melalui pajak, juga signifikan.
Masykur meyakini pemerintah daerah sudah membuat pencanangan program untuk Desa Sibowi.
“Tetapi memang, jika melihat luas wilayah dan persoalan infrastruktur jalan di Kabupaten Sigi, masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup besar dari negara untuk segera dituntaskan,” tambahnya.
Misalnya, kata dia, di wilayah pinggiran seperti Kecamatan Pipikoro, Kulawi, Kulawi Selatan, Lindu dan Marawola Barat, akses jalannya masih cukup memprihatinkan.
“Saking sulitnya akses jalan dan medan, untuk membawa warga yang hendak melahirkan atau sakit mesti melalui perjuangan berat. Termasuk yang ramai belakangan ini, warga yang meninggal terpaksa harus diangkut pakai motor karena terkendala dengan akses jalan,” urai Ketua Fraksi Partai NasDem itu.
Masykur berharap, pekerjaan rumah yang masih bertumpuk itu hendaknya lebih memacu pemerintah, terutama provinsi untuk memaksimalkan peningkatan sumber-sumber pendapatan daerah dan peningkatan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Sembari melakukan efisiensi dan efektifitas memanfaatan anggaran dengan pendekatan skala prioritas demi dan untuk menjawab ketertinggalan akses di wilayah pinggiran,” tutup Masykur. (RIFAY)