Warga Buluri: IKN Berdampak Buruk bagi Kami

oleh -
Warga Buluri, Kota Palu menggelar aksi damai menuntut penghentian aktivitas tambang galian C di keluarahan mereka, , Selasa (21/5). FOTO: Istimewa

PALU – Warga Buluri, Kota Palu, turun ke jalan menuntut penghentian aktivitas tambang galian C, yang berdampak buruk, dimana terjadi kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan terhadap mereka. Ironisnya, batu hasil tambang galian C dari Buluri digunakan untuk pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) yang berbasis kapitalisme.

“Hanya demi keuntungan segelintir pihak, warga Buluri harus menanggung beban berat ini. Ini adalah ketidakadilan yang tidak boleh dibiarkan!” kata Koordinator lapangan (Korlap) Arman, saat menggelar aksi damai di Palu, Selasa (21/5).

Ia mengatakan, pembangunan tersebut tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat.

“Debu dari penambangan batuan galian C telah menyebar ke pemukiman, mencemari udara yang dihirup oleh warga setiap hari. Polusi udara ini tidak hanya mengotori lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan dengan risiko penyakit pernapasan dan masalah kesehatan lainnya. Kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan lansia paling merasakan dampaknya,” katanya.

BACA JUGA :  Pembacaan Mahalul Qiyam Menggema di Milad Alkhairaat

Ia menuturkan, paparan debu tambang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius, alergi, dan penyakit kronis. Perempuan hamil berisiko lebih tinggi, yang dapat berdampak pada kesehatan janin. Anak-anak yang terpapar polusi debu berisiko mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Lansia, dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, menjadi lebih rentan terhadap penyakit akibat polusi udara.

Masyarakat Buluri menyerukan aksi unjuk rasa damai untuk menghentikan penambangan galian C. “Kita harus memperjuangkan hak kita untuk hidup di lingkungan yang bersih dan sehat. Bersatu kita kuat, bersatu kita menang!” kata seorang warga dalam pernyataan bersama.

BACA JUGA :  Tiga Pesan Rasulullah

Massa aksi damai tersebut membawa spanduk bertuliskan, “Wilayah Pesisir Palu Donggala Butuh Pemulihan Bukan Debu” dan “IKN Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Perempuan, Anak dan Lansia”.

Reporter: IKRAM
Editor: NANANG