PALU— Penduduk Buluri, Kota Palu, tengah menghadapi ancaman serius akibat aktivitas penambangan galian C semakin masif. Penambangan tersebut, terutama penambangan batuan, telah merusak lingkungan dan mengancam kualitas hidup warga setempat.
Masyarakat setempat kini menyerukan aksi bersama untuk menentang kegiatan tambang demi masa depan lebih baik dan lingkungan lebih sehat.
“Debu dari penambangan batuan galian C telah menyebar ke pemukiman, mencemari udara yang dihirup oleh warga setiap hari. Polusi udara ini tidak hanya mengotori lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan dengan risiko penyakit pernapasan dan masalah kesehatan lainnya. Kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan lansia paling merasakan dampaknya,” Koordinator lapangan (Korlap) Arman, di Palu, Selasa (21/5).
Ia menuturkan, Paparan debu tambang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius, alergi, dan penyakit kronis. Perempuan hamil berisiko lebih tinggi, yang dapat berdampak pada kesehatan janin. Anak-anak yang terpapar polusi debu berisiko mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Lansia, dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, menjadi lebih rentan terhadap penyakit akibat polusi udara.
Masyarakat Buluri menyerukan aksi unjuk rasa damai untuk menghentikan penambangan galian C. “Kita harus memperjuangkan hak kita untuk hidup di lingkungan yang bersih dan sehat. Bersatu kita kuat, bersatu kita menang!” kata seorang warga dalam pernyataan bersama.
Aksi tersebut,diharapkan dapat menghentikan kegiatan tambang yang merusak dan mengembalikan kualitas hidup lebih baik bagi seluruh warga Buluri.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG