PALU – Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’aruf Amin menegaskan penyelesaian klaim lahan hunian tetap (Huntap) bagi tiga ribu korban bencana alam Palu, Sigi dan Donggala, rampung pada akhir Februari 2022.
“Dan sekarang sudah 98 persen. Diperkirakan akan terselesaikan pada akhir Februari nanti,” kata Wapres Ma’ruf Amin didampingi Gubernur Sulteng, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Wali Kota Palu dan Bupati Sigi, dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis (6/1).
Wapres menjelaskan, sampai saat ini proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam terkendala dengan dua masalah. Masalah itu adalah klaim atas lahan yang menjadi lokasi hunian tetap di Kelurahan Tondo II, Kecamatan Mantikulore, serta rencana pembangun kota satelit pada lahan tersebut oleh Pemerintah Kota setempat.
Dalam pembangunan kota satelit itu, pihak Pemkot Palu menyediakan lahan yang berlokasi di Kelurahan Pombewe, Kabupaten Sigi, namun penyediaan lahan itu ditolak oleh warga penyintas. Sebab pada umumnya para penyintas yang menjadi sasaran relokasi itu berprofesi sebagai nelayan.
Padahal, Ma’ruf Amin menerangkan PUPR telah menyatakan kesediaannya untuk menyiapkan seluruh fasilitas semacam jalan, drainase serta fasilitas publik lainnya pada lokasi yang menjadi lahan relokasi.
Karena itu, ia menegaskan, jika hunian tetap di Tondo II memungkinkan untuk diselesaikan, harus tersegerakan. Andai klaim lahan itu tidak menemui jalan keluar, warga penyintas yang mendapat jatah pada huntap Tondo II harus direlokasi ke Pombewe.
Reporter: Faldi/Editor: Nanang