Wapres RI KH Maruf Amin Apresiasi Upaya Pengentasan Kemiskinan dan Ketertinggalan di Sulteng

oleh -

PALU- Wakil Presiden Republik Indonesia K.H Maruf Amin mengapresiasi upaya serius pemerintah Sulawesi Tengah dalam pengentasan kemiskinan dan ketertinggalan daerah, khususnya tiga kabupaten yakni Kabupaten Sigi, Donggala dan Kabupaten Tojo Una Una.

“Saya berharap keseriusan ini diikuti oleh pemimpin daerah provinsi lain,yang masih memiliki daerah tertinggal,” kata Wakil Presiden RI K.H Maruf Amin saat. membuka Rakornas Afirmasi Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, dirangkaikan dengan Deklarasi Target Minimal 25 Kabupaten Entas Daerah Tertinggal serta soft launching Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit di Swissbell Hotel, Selasa (3/10).

Ia lalu memberikan arahan, prioritaskan pengentasan sedikitnya 25 Kabupaten Tertinggal, sesuai target RPJMN 2020-2024.

Para 62 bupati daerah tertinggal aktif mendukung kebijakan terkait, lewat beragam intervensi tepat sasaran dan sinkron dengan kebijakan pemerintah pusat dan provinsi.

“Terus perkuat kebijakan afirmasi Indonesia melalui kolaborasi lintas sektor,” katanya.

Ia menilai, pencanangan 1000 megalit oleh Pemprov Sulteng, sejalan dengan upaya untuk mempercepat sebagai provinsi tanpa Daerah Tertinggal.

“Saya berharap Negeri seribu megalit ini menjadi wisata dunia, parawisata dan kearifan lokal perlu terus dikembangkan,”ucapnya.

Saya berharap, agar Rakornas PPDT hari ini dapat menyepakati rumusan kebijakan bagi daerah tertinggal, termasuk di wilayah kepulauan terluar dan perbatasan antar negara. Sehingga dapat dirasakan bukti kehadiran negara dalam kehidupan masyarakat yang akan membawa Indonesia menjadi lebih sejahtera.
 
“Pastikan agar rumusan kebijakan afirmasi dimaksud benar-benar dapat mengangkat harkat dan martabat masyarakat kita di wilayah 3T, setidaknya 25 kabupaten tertinggal bisa dientaskan pada 2024,” pungkas Wapres.
 
Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, menyampaikan bahwa pengentasan daerah tertinggal merupakan kerja bersama, tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa selain kekuatan program, sinergi merupakan kunci utama keberhasilan.

“Selain peningkatan efektivitas program K/L yang ditambah, kita juga optimis untuk mengentaskan seluruh daerah tertinggal dan terus kita upayakan melalui penguatan kerja sinergis antara pemerintah daerah yang selaras dengan pemerintah pusat,” ungkap Abdul Halim.

Hadir dalam acara ini, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulawesi Tengah, dan para peserta Rakornas Afirmasi PPDT dari berbagai daerah.
 
Sementara Wapres didampingi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah M. Imam Azis, dan Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.

Reporter: IKRAM/Editor: NANANG