PALU – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE, melakukan pertemuan dengan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, di ruang rapat kantor BPJN Sulteng, Senin (28/7).
Pertemuan tersebut membahas progres pembangunan infrastruktur strategis di Kota Palu, termasuk percepatan penyelesaian proyek yang direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia.
Dalam pertemuan itu, Wali Kota didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti Pettalolo, S.Sos., MM, Plt. Kepala Dinas PUPR Ismayadin, Kepala Dinas Perhubungan Trisno Yunianto, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Moh. Arif, bersama jajaran lainnya.
Pertemuan dipimpin langsung oleh Kepala BPJN Sulawesi Tengah (Sulteng) yang baru, Bambang Razak.
Ia menyampaikan rasa hormat atas kunjungan perdana Wali Kota Palu pada hari pertamanya aktif bertugas. Bambang juga mengungkapkan sejumlah fokus pekerjaan, termasuk perbaikan ruas Jalan Moh. Yamin yang masuk dalam paket A1, lintas tambang, serta percepatan peresmian Jembatan Palu VI sesuai arahan pimpinan pusat.
“Kami merasa suatu kehormatan besar, apalagi saya pernah bertugas di sini dan kini kembali membangun daerah sendiri,” ujar Bambang.
Sementara itu, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terbangun dengan BPJN Sulteng.
Ia menyebut, meskipun sebagian besar program masih berkaitan dengan percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, namun semangat perubahan dan kerja sama terus terjaga.
“Kami telah mengirim surat kepada Presiden Republik Indonesia agar proyek-proyek strategis yang ditargetkan selesai tahun ini bisa diresmikan langsung oleh beliau,” jelas Hadianto.
Orang nomor satu di Kota Palu itu menargetkan penyelesaian infrastruktur utama pada Oktober, agar Presiden dapat hadir meresmikan pada November atau paling lambat Desember 2025.
Terkait lintas tambang, Wali Kota menegaskan bahwa Pemerintah Kota Palu telah memberi batas waktu hingga Agustus kepada pelaku usaha untuk melakukan perbaikan.
“Akan ada konsekuensi jika tidak dilaksanakan,” ujarnya.
Ia berharap BPJN turut memantau perkembangan di lapangan.
Dalam kesempatan itu, BPJN juga memaparkan progres pekerjaan paket A1 yang mencakup rehabilitasi jalan dalam kota dan penanganan tanggul di Jalan Rajamoili-Cut Mutia. Selain itu, turut dibahas paket A2.1 mengenai penanganan oprit Jembatan Palu IV serta pelaksanaan rigid beton oleh pelaku usaha tambang galian C.
Pertemuan ditutup dengan penegasan komitmen bersama antara Pemerintah Kota Palu dan BPJN Sulteng untuk terus bersinergi mempercepat pembangunan infrastruktur demi kepentingan masyarakat dan kemajuan Kota Palu.