PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid bersilaturahim dengan masyarakat Kelurahan Duyu, di Masjid Al-Aslam, Jalan Vatungguni, Ahad (06/06) kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Hadianto Rasyid sekaligus mengajak warga bermusyawarah terkait pengembangan hunian tetap (huntap) untuk percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana 2018 silam.

Hadi mengatakan, pihaknya sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan, apalagi berhubungan dengan masyarakat banyak.

“Ketika ini menyangkut masyarakat banyak, Insya Allah kita betul-betul bisa mengeluarkan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat agar semua bisa menerimanya,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, lahan Huntap Duyu seluas 36 hektar yang merupakan lahan HGB.

Pemilik lahan HGB yakni PT. Duta Dharma, katanya, sudah memberikan kepada pemerintah berdasarkan permintaan pemerintah pusat untuk dimanfaatkan sebagai lokasi pembangunan huntap.

Dari lahan 36 hektar ini, beberapa hektar masuk dalam wilayah Desa Doda, Kabupaten Sigi, sehingga yang bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Palu tinggal sekitar 32 hektar.

“Pembangunan Huntap di atas lahan sekitar 32 hektar belum berjalan dikarenakan keluarga kita di sini masih keberatan,” katanya.

Menurut Hadi, dirinya memiliki tugas untuk mengakomodir agar pembangunan huntap khususnya di Kelurahan Duyu bisa berjalan kembali. Olehnya, ia tidak ingin mendengar informasi terkait Huntap Duyu secara sepihak, dia juga ingin mendengar dari pihak masyarakat.

“Saya harap kita bisa bermusyawarah dengan baik, karena apa yang kita tuju untuk kemaslahatan keluarga kita yang sudah tiga tahun ini berada di huntara,” tandasnya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay