Wali Kota Meradang Lihat Kinerja DLH

oleh -
Nampak aksi tidak terpuji seorang warga yang membuang sampah di sungai Jembatan Nunu, Kecamatan Tatanga, Jumat (17/11) pukul 15.00 Wita. (FOTO: MAL/HAMID)

PALU – Wali Kota Palu marah besar setelah menerima keluhan warga mengenai sampah yang tidak terangkut oleh petugas kebersihan belakangan ini. Yang membuatnya marah adalah melihat kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selaku instansi yang menangani persoalan tersebut.

Kekesalan Wali Kota itu juga diumbar melalui Group WhatsApp (WA) di Pemkot Palu.

Menurut Wali Kota, DLH belum mampu melaksanakan manajemen pengangkutan sampah yang telah dikonsepnya.

“Banyaknya keluhan warga seminggu terakhir ini menunjukkan bahwa jalur pengakutan sampah yang telah ditetapkan dengan SK, tidak dilaksanakan dan kacau, atau memang sengaja dikacaukan. Kok bisa ada sampah yang sudah lama tidak diangkat, berarti armada sampah tidak pernah lewat di lokasi itu atau memang lewat tapi sampahnya tidak diangkat,” kesal Wali Kota, Hidayat, Jumat (17/11).

BACA JUGA :  26 Bus Trans Palu Segera Tiba

Dia mengaku sudah capek menjelaskan kerja-kerja di DLH, tapi tidak pernah diterapkan dengan serius.

“Sudah capek dan berbusa mulut. Tapi kalau ditanyai, semua menjawab beres dan tidak ada masalah,” ketusnya.

Hidayat berharap agar DLH lebih pro aktif dalam menangani sampah, tidak hanya berdiam diri jika ada masalah, melainkan segera mencarikan solusinya.

“Kalau ada masalah, jangan didiamkan, apalagi sengaja dibiarkan, Jika sekiranya ada ide atau gagasan yang sifatnya membantu Pemkot, maka silahkan didiskusikan,” tegasnya.

BACA JUGA :  Kota Palu Masuk Verifikasi dan Validasi Data SDG's

Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya telah membentuk sejumlah lembaga seperti Satgas K5 dan 3G, sebagai wadah dan respon terhadap pemikiran-pemikiran cerdas dari masyarakat yang setiap saat berteriak dan menantang kinerja Pemkot dalam penanganan sampah.

“Hampir 2 tahun sudah kita menjelaskan soal sampah ini, bahkan saya sendiri harus turun tangan untuk menyusun metode pengangkutan dengan pola irisan kue lapis, yang tinggal dilaksanakan saja. Tapi tetap tidak dilaksanakan dengan maksimal,” ujarnya. (HAMID)