Wali Kota Hadianto Ingin Palu Aman dan Nyaman Berketahanan Bencana

oleh -
Wali Kota Palu, Hadianto saat membuka pelatihan dan pengawasan infrastruktur di wilayah Kota Palu. Kegiatan yang diinisiasi BPBD Kota Palu, di Cafe Triple F, pada Jumat (16/12). FOTO: IST

PALU- Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid memaparkan melalui misi keduanya, ingin membangun kembali tatanan lingkungan yang aman dan nyaman, dengan dukungan infrastruktur yang berketahanan terhadap bencana.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, tren indeks risiko bencana Kota Palu berada pada skor 154 tahun 2020, berdasarkan penilaian badan nasional penanggulangan bencana,” kata Hadianto saat membuka pelatihan dan pengawasan infrastruktur di wilayah Kota Palu. Kegiatan yang diinisiasi BPBD Kota Palu, di Cafe Triple F, pada Jumat (16/12).

Menurut Hadi, skor 154 masih masuk dalam kategori potensi risiko bencana tinggi. Oleh karena itu guna menekan risiko tersebut pemerintah telah melakukan berbagai upaya, di antaranya membentuk organisasi atau forum pengurangan risiko bencana yang melibatkan kelompok masyarakat dan pemangku kepentingan.

Selan itu,tambahnya, Pemkot Palu telah membentuk regulasi atau kebijakan menyangkut kebencanaan, konsolidasi penyiapan sumber daya manusia (SDM), serta membangun wilayah atau kampung tangguh bencana.

Menurutnya, potensi terjadinya bencana gempa tsunami dan likuifaksi tidak lagi menjadi hal baru. Di mana Sulteng, khususnya Kota Palu, adalah jalur yang dilalui sesar Palu Koro. Tentunya ini memberikan pelajaran bagi kita sebagai warga masyarakat Kota Palu khususnya.

“Berada di ujung patahan, haruslah berdamai dengan bencana, karena sejauh ini kita belum mampu meniadakan resiko bencana yang disebabkan oleh peristiwa alam,” ujarnya.

Selain itu papar dia, bencana di Kota Palu haruslah dilakukan secara terkoordinasi, dan terencana di jajaran pemerintah dan lintas sektor, sehingga terbangun kesamaan langkah dalam penanganan penanggulangan bencana yang terpadu dan konprehensif.

Oleh karena itu, Hadi menyampaikan, urusan kebencanaan tidak cukup hanya pemerintah, tapi juga perlu dukungan para pihak, termasuk masyarakat untuk memahami sejauh mana pengetahuan tentang mitigasi secara mandiri.

Reporter: HAMID
Editor: NANANG