PALU – Wali Kota Palu, Hidayat, mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BP2W) Sulteng secara daring melalui video conference, di ruang kerjanya, Rabu (13/05) kemarin.
Rakor kali ini merupakan tindak lanjut dari sebelumnya yang membahas tentang upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Kota Palu, khususnya terkait relokasi di hunian tetap (huntap) I, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Palu menyampaikan harapannya agar para penyintas sudah bisa menempati huntap tersebut, meskipun fasilitas di dalamnya, khususnya air belum terpenuhi semua.
“Kemarin malam saya bertemu dengan masyarakat di hunian sementara (huntara) Kompas Tondo, mereka harapkan diberikan kunci huntap agar rumah itu bisa dijaga, walaupun belum ada air. Ini permintaan warga,” katanya.
Hidayat mengungkapkan, bahwa berdasarkan laporan dari OPD terkait, total huntap yang siap huni di Kelurahan Tondo tersebut adalah sebanyak 738 unit, baik bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi, AHA Center, maupun Apeksi.
“Kalau ini sudah siap ditinggali seperti lampunya sudah ada walaupun fasilitas air belum memadai, mereka bisa kita berikan kunci. Dengan catatan tidak menuntut air. Kalau sudah ada air, barulah secara seremonial kita serahkan ke mereka,” tutup Hidayat.
Namun demikian, dari Rakor tersebut disepakati untuk perdana akan ada 20 KK yang akan dimasukkan ke huntap I Kelurahan Tondo, khususnya di Blok P sesuai dengan data yang diserahkan pihak Yayasan Buddha Tzu Chi belum lama ini. (HAMID)
