Sektor Pertambangan dan Energi

Ia mengatakan, Indonesia sejauh ini merupakan pemasok terbesar, memenuhi 19 persen dari permintaan dunia akan bijih nikel. Untuk memenuhi permintaan dunia tersebut, Presiden Jokowi meresmikan smelter PT. Gunbuster Nickel Industry (PT. GNI) pada akhir 202.

Salah satu smelter terbesar yang berada di kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Dengan total nilai investasi sekitar Rp42,9 Triliun, GNI secara keseluruhan akan mengoperasikan 24-line smelter, yang mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace.

“Smelter GNI akan mengolah raw material yaitu bijih nikel menjadi feronikel dengan kadar 10-12 persen, dengan kapasitas produksi sebesar 1.800.000 ton feronikel per tahun, yang membutuhkan suplai/konsumsi bijih nikel sebesar 21.600.000 WMT per tahun,”ucapnya.

Masifnya investasi di sektor pertambangan nikel di Sulteng tidak hanya berhenti sampai di situ, kata dia, sepanjang perjalanan 1 semester 2022 (Januari – Juni) tercatat bahwa Sulteng menyumbang 16,2 persen dari total investasi Penanaman Modal Asing (PMA) atau sebesar 3,5 USD tingkat nasional.

“Hingga oktober ditahun ini Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menerima “Penghargaan Layanan Investasi Terbaik II Kategori Provinsi” dari Kementerian Investasi dan BKPM,”katanya.