PALU- Wakil Ketua Umum Bidang II KONI Pusat , Mayjen Purn. Sudarmo, secara resmi membuka Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) XIII, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bertempat di Hotel Western Plus Palu, 25-27 Juni 2021.
Musorprov XIII KONI Sulteng, mengambil tema “Penguatan organisasi menuju peningkatan prestasi PON XX tahun 2021 di Papua”
Musorprov dihadiri, 52 Pengprov Cabor, 13 Kabupaten/KONI/ 6 organisasi Fungsional, Ketua Umum KONI Sulteng, Anwar Ponulele, Kadis Pemuda dan Olahraga Sulteng, Irfan Arianto, perwakilan Ketua DPRD Sulteng dan Forkopimda.
Waketum Bidang II KONI Pusat, Mayjen Purn. TNI Sudarmo, berharap di dalam pelaksanaan Pemilihan Ketum KONI Sulteng agar berjalan secara demokratis dan sportivitas.
“Sprotivitas sesuatu yang mutlak berlaku baik bagi pengurus maupun atlet. Boleh berdebat, adu argumen, tetapi setelah terpilih Ketum baru, maka harus terbentuk keterpaduan, ” katanya.
Ia mengatakan, dalam pembinaan Olahraga bisa berhasil ada beberapa hal diantaranya integritas, disiplin, kepemimpinan dan rekruitmen pada atlit, serta soliditas pengurus dan dukungan anggaran.
“Tidak ada prestasi olahraga baik, bila tidak didukung anggaran, “sebutnya.
Sudarmo mengatakan, sebagai Ketua Tim Proglenas revisi Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, pihaknya, telah membuat naskah akademik serta memberikan masukan-masukan kepada Komisi X DPR RI.
“Dalam draft revisi Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 Komisi X diantaranya saran besaran anggaran bagi KONI daerah 2 persen dari APBN dan APBD,” katanya.
Meski di daerah Sulteng, ada banyak perusahaan besar, tetapi tidak bisa diharapkan, sebab tidak dibolehkan peruntukanya untuk Olahraga dalam peraturan BUMN.
Dalam pemilihan Ketum harus musyawarah mufakat, itulah ciri khas bangsa Indonesia.
Bagi calon Ketum terpilih , jangan euphoria dan meninggalkan yang kalah, tetapi harus merangkulnya dan yang kalah harus legowo.
“Calon Ketum harus berpikir kedepan, sebab akan ada pelaksanaan PON XX tahun 2021 di Papua , inilah jadi prioritas Ketum baru, untuk itu perlu soliditas bagi pengurus dan cabor pungkasnya.
Ketua Umum KONI Sulteng, Anwar Ponulele, mengatakan, KONI memiliki tiga fungsi utama, yakni pembinaan cabang-cabang Olahraga prestasi, pembinaan serta penyiapan sarana dan prasarana Olahraga, menciptakan atlet-atlet berprestasi.
“Puncak prestasi kepemimpinannya bisa mengikutkan 22 cabang olahraga (cabor) pada PON, ditengah keterbatasan anggaran, “katanya.
Anwar mengatakan, dalam pendanaan pembiayaan atlet masih didukung Pemprov/Pemkab Sulteng. Pihaknya belum merasakan perusahaan besar di Sulteng berkonstribusi dalam pendanaan.
“Saya belum merasakan satu perusahaan besar daerah ini, berkonstribusi dalam rangka pembinaan prestasi Olahraga, ” katanya.
Insya Allah menurut Anwar, mengutip penyampaian Gubernur Sulteng Rusdy Mastura akan melibatkan delapan perusahaan besar di Sulteng, dalam pembinaan prestasi Olahraga di Sulteng.
“Sebelumnya Anggaran PON tidak ada dalam APBD, tahun ini diajukan Rp10 miliar, “katanya.
Di era Gubernur Sulteng Longki Djanggola, kata Anwar, pihaknya mengajukan tiga usulan diantaranya, pembuatan Spotcenter, stadion Utama, Wisma Atlet.
“Dari tiga usulan tersebut, baru spotcenter direalisasikan, “tukasnya.
Sementara Gubernur Sulteng, dalam sambutannya dibacakan Kadis Pemuda dan Olahraga Sulteng, Irfan Arianto, mengatakan, penting membangun komitmen untuk memajukan Olahraga di Sulteng.
“Sebab Olahraga gengsi bagi daerah, maka untuk memajukan Olahraga dibutuhkan lompatan strategis dari pengurus KONI Sulteng, ” katanya.
Irfan mengatakan, tujuan Musorprov untuk mengevaluasi program kerja dan menyusun program kerja kedepan. (Ikram)