PALU – Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (IKAL Lemhannas), Mustafa Abubakar, menyatakan, Lemhahas sebagai pendukung program pemerintah tidak harus mengikuti, tetapi juga bisa bersikap kritis.
“Mana program yang bagus harus didukung sepenuhnya. Manakala dalam pelaksanaan program ada hal yang perlu dikoreksi atau tanggapan bersifat memperbaiki, maka alumni Lemhannas dipersilahkan bersikap kritis,” kata Mustafa Abubakar, saat memberikan sambutan pada kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah IKAL Lemhannas Sulteng, secara virtual, Sabtu (25/06).
Ia mengatakan, oposan sekaligus pun dibolehkan, asal dijalankan secara sehat dan jangan sampai melakukan kegiatan-kegiatan destruktif, apalagi meresahkan.
“Justru sikap kritis ini harus dilakukan dengan cara santun dan berdedikasi kepada nusa dan bangsa,” tegasnya.
Musda yang mengangkat tema, “IKAL Lemhannas sebagai Katalisator Keutuhan Bangsa dengan Merawat Kearifan Lokal Pilar Keutuhan Kebhinekaan,” dibuka oleh Dewan Pembina DPD IKAL Lemhannas Sulteng, dalam hal ini Gubernur Sulteng Rusdi Mastura yang diwakili Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sulteng, Rudy Dewanto.
Dalam sambutannya, Rudi Dewanto, mengatakan, Lemhannas Sulteng adalah wadah para pemimpin untuk memberikan sumbangsih pemikiran.
Ia berharap, alumni Lemhannas bisa membantu pemerintah dalam mengurai benang-benang kusut, sekaligus bisa memberikan solusi atas segala permasalahan.
“Selain itu dapat berkiprah bagi kemajuan pembangunan Sulteng ke depan,” katanya.
Ia juga mengingatkan kepada alumni Lemhannas agar dalam penyusunan programnya, memperhatikan masalah ekonomi.
“Mengingat Sulteng sebagai salah satu daerah penyangga Ibu Kota Negara baru, olehnya alumni Lemhannas dapat berkiprah bagi kemajuan ekonomi Sulteng ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD IKAL Lemhannas Sulteng periode 2017-2022, Hidayat mengakui banyak program yang tidak terlaksana selama lima tahun kepemimpinannya. Hal ini, kata dia, karena Sulteng mendapatkan dua bencana alam 2018 dan bencana non alam Covid-19.
“Sehingga hampir semua kegiatan-kegiatan alumni IKAL Lemhannas tidak dapat terlaksana,” kata mantan Wali Kota Palu itu.
Ia pun berharap, pada Musda ini, alumni Lemhannas berpacu untuk memilih Ketua DPD IKAL Lemhannas Sulteng dan segera menyusun program kerja lima tahun ke depan.
“Jadi siapapun nantinya terpilih, bisa menjalankan tugas dan fungsinya sebagai ketua dan pengurus,” katanya.
Apalagi, kata dia, saat ini akan menghadapi pesta demokrasi 2024. Lemhanas diharap bisa menjadi perekat agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
“Kita upayakan ketahanan berbagai aspek bangsa ini, idiologi politik ekonomi sosial budaya (Ipoleksosbud) dapat terjaga. Olehnya mari bersinergi dengan berbagai unsur masyarakat dan pemerintah,” pungkasnya.
Pada Musda kali ini, terdapat dua kandidat yang maju sebagai calon Ketua IKAL Lemhanas Sulteng, yakni Dr. Hidayat dan Syaifullah Djafar.
Sesuai AD/ART DPP Lemhannas, mereka berdua yang memenuhi syarat setelah mengikuti Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) selama 9,5 bulan.
Reporter : Ikram
Editor : Rifay