PARIMO – Wakil Bupati Parigi Moutong (Parimo), Badrun Nggai, mengungkapkan, kerja sama vaksinasi bersama Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terus berlanjut, selagi pandemi Covid-19 belum dinyatakan berakhir.
“Kerja samanya ini tidak akan terputus kalau masih pandemi. Kami pemerintah daerah tinggal melihat dari kesiapan mereka untuk melakukan vaksinasi di wilayah ini,” ungkapnya saat ditemui Kamis (28/07).
Ia menargetkan, pada pekan pertama bulan Agustus, pihaknya akan turun lapangan melakukan vaksinasi khusus lanjut usia (lansia) di beberapa kecamatan yang belum terjangkau, sembari mengimbau kepada para lansia tersebut agar mau divaksin.
Ia mengaku, saat ini masyarakat mulai enggan melakukan vaksinasi, akibat tidak adanya temuan-temuan atau gejala dari Covid-19.
“Tapi saya sampaikan, kita jangan terlena sehingga tidak menjaga protokol kesehatan. Tetap kita jaga walaupun kesehariannya di Parimo kasus corona tidak ada lagi,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, secara umum vaksinasi dilaksanakan tidak hanya menyasar lansia, melainkan secara umum diimbau untuk datang di puskesmas, baik itu dosis satu, dua dan booster.
Khusus daerah terpencil, kata dia, pihak BIN dan Kepolisian terus melakukan vaksinasi di daerah terpincil seperti Tinombo, Palasa dan Tomini mendapat perhatian pula.
“Ketika mereka ada waktu bersama pemerintah kecamatan mereka naik ke gunung, jadi tidak ada yang tidak diperhatikan. Semuanya diperhatikan,” jelasnya.
Terkait ketersediaan vaksin, dirinya telah menghimbau kepada seluruh Puskesmas di 23 kecamatan utama melaporkan ketersediaan vaksin. Sebab pihak Dinkes Sulteng mengaku siap menyalurkan vaksin apabila dibutuhkan.
Secara presentasi warga Parimo yang telah divaksin, untuk umum mencapai 80 persen, pelajar dan lansia masih berada dibawah 50 persen, karena telah diupayakan dari dosis satu, dua dan vaksin booster.
“Ketika turun lapangan kita akan mendata lagi, untuk data lansia berapa lagi target yang harus divaksinasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Parimo, Ellen Nelwan, mengatakan, kerjasama bersama dengan BIN sudah dilakukan sejak tahun kemarin.
Untuk daerah terpencil, pihaknya melibatkan beberapa pemangku kepentingan, di antaranya camat, kepala desa serta kader posyandu.
“Sebelumnya kami memberikan penyuluhan kepada masyarakat terpencil agar tidak ragu saat disuntik. Setelah diberikan pemahaman, Alhamdulillah sebagaian wilayah tersebut sudah mendapatkan vaksinasi,” pungkasnya.
Kata dia, kegiatan vaksinasi yang dikerjasamakan dengan BIN, lebih difokuskan pada lokasi sulit terjangkau, terisolir, terpencil, tertinggal dan memiliki potensi sasaran yang cukup tinggi.
“Sasarannya mulai dari dosis satu dan dua maupun booster, dengan jenis vaksin yaitu Sinovac, Pfizer dan Moderna,” ungkapnya.
MAWAN