POSO – Sebuah video berdurasi 45 detik yang diduga orang tua dari Hamzah salah seorang Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris di Poso , Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali ramai beredar di media sosial whatsapp.
Dalam video yang merekam orang tua dengan berkopiah putih diyakini adalah orang tua dari Hamzah, yang selama ini masuk dari Empat orang DPO teroris Poso. Dengan menggunakan dialek bahasa Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), pria tua itu meminta agar anaknya (Hamzah) segera menemui bapaknya yang sudah tidak mampu mencari nafkah lagi.
“Hamzah pulang sudah, bapakmu ini sudah tidak kuat lagi, saat ini bapak lagi sakit, pulang datang ke rumah, bantu bapak yang sudah tidak bisa bepergian lagi dan mencari makan,” pintanya dalam video tersebut.
Sambil memohon, sang orang tua dalam video terus membujuk ,
“Hamzah pulang sudah, bapakmu ini sudah tidak kuat lagi, saat ini bapak lagi sakit, kamu pergi tidak mikir-mikir saya yang sudah tua ini. Saya sekarang sakit, sudah tidak bisa naik turun di rumah panggung ini. Mari pulang nak, bantu bapakmu ini berkebun,” tambahnya.
Kasatgas Humas Operasi Madago Raya melalui Waka Satgas AKBP Bronto Budiyono, yang dikonfirmasi via telepon membenarkan adanya video yang beredar di medsos. Menurutnya orang tua berkopiah yang ada di dalam video tersebut diduga adalah orang tua dari DPO teroris Poso, akan tetapi untuk kita ketahui ada Dua DPO teroris Poso yang gunakan nama Hamzah.
“Iya benar, telah beredar video dengan durasi 45 detik, harapan orang tua Hamzah salah seorang teroris di Poso, jadi ada Dua DPO bernama Hamzah, masing-masing adalah Hamzah H. Abidin alias Nae alias Galuh dan Askar alias Jaid alias Hamzah alias pak guru,” jelas Bronto Budiyono, di Poso, Ahad (24/10).
Kata Bronto, orang tua siapapun itu,yang jelas diusianya yang sudah cukup tua mengharapkan anaknya pulang dan menyadari akan kesalahannya, serta sebaiknya segera menyerahkan diri.
“Ini adalah video yang kedua, sebelumnya juga telah beredar sebuah video dari seorang perempuan tua yang diyakini ibu kandung dari DPO Ahmad Panjang juga meminta pulang untuk menemuinya bersama keluarganya,” tandasnya AKBP Bronto.
Reporter : Mansur
Edtor : Yamin