Vaksinasi Masih Rendah, Gerakan Arus Bawah Ambil Bagian

oleh -

PALU – Masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) masih rendah dalam melakukan vaksinasi. Hal itu dikarenakan isu hoax yang tersebar di tengah masyarakat atas bahaya melakukan vaksinasi.

Adanya itu, Gerakan Arus Bawah, sebuah organisasi swadaya bekerjasama dengan Pemprov Sulteng menggelar vaksin massal bagi warga di Kelurahan Tondo.

Vaksin massal yang dihadiri oleh Gubernur Sulteng, Rusdi Mastura dan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, berlangsung di Kelurahan Tondo, Rabu 23 Juni 2021. Vaksinasi yang berlangsung di Kantor Kelurahan Tondo diikuti sekitar 50 orang umumnya warga dewasa dan lanjut usia.

Gubernur Sulteng, Rusdi Mastura meminta warga bersedia divaksin. Karena dengan vaksin ini mebuat penularan Covid-19 bisa ditekan.

”Tapi saya ingatkan walau sudah divaksin tetap harus pakai masker dan jangan berkerumun,” ungkap Rusdi Mastura. Pemerintah katanya akan terus menggencarkan vaksin di Sulawesi Tengah.

BACA JUGA :  Cudy-SAH Targetkan Kemenangan 65 Persen

Rusdy Mastura mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani masalah COVID-19, tujuannya untuk menciptakan kekebalan tubuh.

“Kita lihat saja di Eropa habis divaksin, Alhamdulillah sudah menurun,” ucapnya.

Koordinator Gerakan Arus Bawah, Dedi Irawan, menjelaskan kegiatan ini dilakukan untuk mendorong masyarakat agar mau divaksin. Saat ini tantangan vaksin adalah masih banyak masyarakat yang termakan hoaks soal bahaya vaksin. Pencanangan vaksin ini diharapkan

Di tempat yang sama Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Palu, Ismail menjelaskan kegiatan vaksinasi dilakukan untuk menyahuti program nasional melawan Covid-19 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, aksi yang sama kembali akan dilakukan di tempat berbeda.

BACA JUGA :  Tim Voli Polda Sulteng Lolos Zona 6 Kapolri Cup

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, K. Adi Sejendra mengatakan, total tahap satu dan dua yang sudah mengikuti vaksinasi di Sulteng mencapai 30 persen dari penduduk di Sulawesi Tengah. Umumnya mereka terdiri dari tenaga kesehatan yang hampir 100 persen dan tenaga pelayanan publik yang baru mencapai 50 persen.

Menurut Sejendra, tenaga lansia masih tergolong rendah karena terkendala mobilitas dan akses ke tempat vaksin.

Saat ini vaksinasi warga Sulteng baru sekitar 30 persen. Untuk mempercepat vaksinasi, pihaknya bekerjasama dengan berbagai lembaga, seperti Polri dan TNI termasuk lembaga-lembaga masyarakat seperti Gerakan Arus Bawah dan LPM Palu ini. ”Yang paling dekat nanti vaksin bersama Polri dalam rangka Hari Bhayangkara,” jelasnya.

BACA JUGA :  Ketua Utama Alkhairaat Terima Santri Penerima Beasiswa Sigi Masagena

”Untuk mengatasi ini, kami nanti melakukannya dengan mendatangi rumah-rumah warga,” jelas Sejendra kepada MAL Online, Kamis (24/6).

Dia mengatakan,sasaran selanjutnya, usia 18 tahun ke atas. Khususnya para pekerja dan masyarakat luas.

Di sini tantangannya akan lebih besar. Pasalnya, harus menyediakan tenaga vaksinator.

”Tapi kami sudah siap untuk itu,” tutupnya.

Reporter: Irma