MOROWALI – Kerja sama yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Morowali berhasil merealisasikan vaksinasi Covid-19 sebanyak seribuan dosis dalam kurun waktu 15 hari.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Morowali, Dr. Marice, S.Sos., M.Kes yang dihubungi media ini, Kamis (07/07), mengatakan, realisasi seribuan dosis tersebut dicapai dari sejak dimulainya kerja sama dengan BIN tanggal 21 Juni sampai 5 Juli 2022.

“Kerja sama dengan BIN ini akan berjalan 21 hari untuk termin pertama. Sudah dimulai dari tanggal 21 Juni 2022 lalu. Sesuai rencana, kerja sama ini akan berlangsung dalam empat termin,” katanya.

Ia merincikan 1000 lebih dosis vaksin yang telah direalisasikan selama 15 hari tersebut, yakni jenis Pfizer dosis satu untuk masyarakat sebanyak 103 orang, lansia 1 orang, anak 1 orang dan pelajar 5 orang.

“Untuk Pfizer dosis dua itu masyarakat umum sebanyak 291 orang, lansia 10 orang dan anak sebanyak dua orang serta 10 orang untuk pelajar,” urainya.

Sementara untuk Pfizer dosis tiga atau booster, pencapaian vaksinasi kepada masyarakat umum sebanyak 417 orang, lansia 21 orang, anak 1 orang dan pelajar 6 orang.

“Untuk Sinovac dosis satu, masyarakat umum satu orang dan dosis tiga sebanyak 62 orang. Khusus AstraZeneca dosis satu untuk pelajar 25 orang, dosis dua untuk pelajar 19 orang, dan dosis 3 untuk pelajar 65 orang.,” rincinya.

Dalam merealisasikan capaian vaksinasi tersebut, pihaknya melibatkan enam puskesmas di sejumlah kecamatan di Kabupaten Morowali, yaitu Puskesmas Lantula Jaya, Wosu, Bahonsuai, Bungku Tengah, Bahomotefe dan Puskesmas Bahodopi.

“Memang dari BIN itu targetnya 400 dosis per hari, tapi kita juga melihat kondisi di lapangan dan pelayanan vaksinasi ini tetap kami buka setiap hari,” jelasnya.

Ia mengaku bersyukur karena tidak ada kendala medan menuju lokasi vaksinasi. Ia mengakui ada beberapa titik yang agak jauh dari wilayah kecamatan, namun semua itu bisa terlayani dengan baik.

“Artinya masyarakat sendiri juga banyak sudah paham akan kebutuhan vaksinasi ini, sehingga biasanya masyarakat sendiri yang datang ke puskesmas. Selain itu, kita juga yang jemput bola,” katanya.

Walaupun secara umum capaian vaksinasi di Morowali sudah bagus, namun khusus untuk vaksin booster, pihaknya sedikit mengalami kendala, dalam hal ini mengubah perilaku masyarakat.

“Jadi memang sekarang yang sedang dikejar targetnya adalah booster. Mungkin juga nanti ada kerja sama antar semua sektor maupun melalui aplikasi yang ada, mudah-mudahan capaian untuk booster ini bisa tercapai,” ujarnya.

Sejauh ini, kata dia, beberapa jenis vaksin seperti AstraZeneca, Moderna dan Pfizer masih tersedia di puskesmas-puskesmas.

“Kami juga kalau ada kendala, langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng,” tutupnya. *