PALU – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulteng masuk nominator Zona Integritas (ZI) menjadi miniatur penerapan reformasi birokrasi sebagai suatu percontohan.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Dra. Maria Ernawati, MM menjelaskan, makna budaya kerja Uta Kelo (Sayur Kelor) adalah hasil kolaborasi budaya kerja cetak tegas dengan kearifan lokal.
“Kalau makan Uta Kelo yang dirasakan itu Narasa (enak), nah begitu juga ZI Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Ketika kita membangun ZIWBK, melakukan reformasi birokrasi tidak ada tekanan, kita laksanakan sendiri dengan senang hati,” terangnya. Saat hadir sebagai narasumber dalam dialog bertemakan ZI WBK yang disiarkan langsung dari studio TVRI Sulteng, Rabu 11 November 2020.
Maria melanjutkan, sebagai instansi perpanjangan tangan di Provinsi, Perwakilan BKKBN Sulteng telah melakukan banyak perubahan birokrasi. Membangun komitmen ZI WBK mulai dari ASN di kantor hingga lini lapangan penyuluh KB.
Salah satunya melalui pembinaan Penyuluh Keluarga Berencna (PKB) secara virtual setiap selasa, yang bertajuk ‘selasa menyapa’. Juga konsultasi online JESIKA-Line, sistem persuratan berbasis teknologi, yang mana melibatkan masyarakat untuk aktif mengawasi melalui kotak surat, whatsApp, email yang telah disiapkan.
“Kami siapkan jika ada pengaduan adanya indikasi tindakan korupsi yang dilakukan ASN BKKBN,” Jelasnya.
Selain itu, saat ini BKKBN sementara mentransformasi seluruh jabatan eselon IV dan III, menjadi jabatan fungsional. Melakukan assemesent pegawai, dan gencar mengembangkan aplikasi untuk efisiensi proses perkantoran dan pelayanan publik
“Sementara dari 42 unit kerja di BKKBN, 29 diantaranya menjadi nominator ZI menjadi miniatur penerapan reformasi birokrasi, sebagai suatu percontohan dan BKKBN Sulteng termasuk salah satunya,” tandasnya. (YAMIN)